Ini 6 Kecamatan di OKI Endemis Kaki Gajah

20170109_110744

KAYUAGUNG- Dinas Kesehatan (Dinkes) OKI mencatat sampai saat ini sebanyak enam kecamatan di wilayah Kabupaten OKI masih masuk dalam endemis filariasis atau penyakit kaki gajah. Sebagai upaya preventif, bulan ini Dinkes OKI akan memberikan obat dengan segmentasi masyarakat berusia 2 tahun hingga 75 tahun.

Kepala Dinkes OKI, HM Lubis, S.KM, M.Kes menegaskan bahwa penyakit kaki gajah masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan perlu mendapat perhatian serius semua pihak. Menginggat serangan penyakit ini dapat menimbulkan cacat permanen pada organ-organ tubuh manusia.

Bacaan Lainnya

“Dengan luas wilayah sekitar 19.023,47 hektar dengan bentangan wilayah 75% berupa rawa-rawa, sangat memungkinkan bagi masyarakat di OKI mempunyai risiko tinggi untuk terinfeksi filariasis. Kami selaku pemerintah pada prinsipnya selalu mendukung upaya-upaya yang dilakukan semua pihak untuk memberantas filariasis secara tuntas, sebagaimana program nasional, yaitu eliminasi filariasis agar masyarakat OKI terbebas dari penyakit filariasis,” ujar Lubis, Rabu (4/10).

Menurut dia, program eliminasi penyakit kaki gajah atau filariasis ini dilakukan dengan kegiatan pemberian obat massal pencegahan (POMP) filariasis.

“Pada tahun ini, di Kabupaten OKI merupakan tahun terakhir dari rangkaian 5 tahun pelaksanaannya,” ucapnya.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran penduduk yaitu umur 2 tahun sampai dengan 75 tahun yang tidak sedang menderita sakit berat ataupun tidak sedang hamil.

“Minimal 85% dari sasaran penduduk di Kabupaten OKI diharapkan mendapatkan serta meminum obat filariasis yang akan dibagikan secara gratis,” jelasnya.

Sementara itu, Kasi Pencegahan Penyakit Menular Dinkes OKI, Subianto menambahkan bahwa untuk OKI sebelumnya ada enam wilayah endemis filariasis. Terutama ditangani enam puskesmas yakni Puskesmas Celikah dan Kutaraya Kayuagung, Puskesmas Mulya Guna Teluk Gelam, Puskesmas Pangarayaan Tanjung Lubuk, Puskesmas Tugu Mulyo, Lempuing.

“Namun hingga beberapa tahun terakhir ini, sejak pencanangan pencegahan filariasis tidak ada penambahan pasien,” terangnya.

Secara simbolis, bulan pemberian obat dan pencegahan massal dilaksanakan oleh Bupati OKI H Iskandar, SE didampingi Ketua TP PKK OKI Hj Lindasari, SE kepada kepala puskesmas Tulung Selapan.(abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *