Menghilang, Warga Sri Menang Ditemukan Tewas

IMG-20180309-WA0002

KAYUAGUNG-Setelah sempat dilaporkan hilang selama tiga hari, Ali Bin Sutin, (45), warga Desa Sri Menang, Kecamatan Pampangan, Kabupaten OKI ditemukan tak bernyawa didalam kebun karet milik warga setempat, Kamis (8/3) sekitar pukul 14.00WIB.

Bacaan Lainnya

Dugaan sementara korban meninggal akibat depresi dan kelaparan. Menginggat tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban.

Informasi yang dihimpun, jazad korban pertama kali ditemukan Saiful (55), warga setempat bersama dengan istrinya yang pada saat itu tengah menyadap karet didalam kebun.

Saksi sontak kaget saat melihat sesosok mayat pria yang sudah kaku tergeletak dengan kondisi tertelungkup dengan ciri-ciri menggunakan celana pendek berwarna hijau dan memakai baju bercorak batik.

Karena merasa takut, kemudian saksi melaporkan peristiwa itu ke Kepala Desa (Kades) Serdang, Hanafi.

Atas penemuan mayat itu, kades dibantu dengan warga setempat akhirnya mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), lalu kades menghubungi Kades Sri Menang, Udin yang sebelumnya menginformasikan bahwa ada warga desanya menghilang sejak tiga hari lalu.

“Memang saya mendapatkan informasi dari Kades Sri Menang bahwa ada warganya yang hilang, makanya saya  langsung menghubungi,” kata Hanafi.

Menurut keterangan Kades Sri Menang, korban mengalami depresi atau stress akibat permasalahan keluarga. Setelah diidentifikasi diketahui bahwa korban meninggal tersebut adalah Ali, warga Desa Sri Menang yang dinyatakan hilang oleh pihak keluarga sejak tiga hari lalu.

“Sekitar pukul 17.30WIB, Kades Sri Menang menjemput mayat itu bersama warga dan sebelumnya juga telah dilaporkan ke Polsek Pampangan,” katanya.

Lalu, mayat itu dibawa ke Puskesmas Pampangan guna di lakukan pemeriksaan secara medis oleh dokter puskesmas, Dr Dedi Sumantri.

Kapolres OKI AKBP Ade Harianto, SH., MH., melalui Kasubag Humas Ipda Ilham Parlindungan, SH., membenarkan adanya kejadian penemuan mayat itu.

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda bekas luka akibat kekerasan atau penganiayaan dan korban diperkirakan meninggal akibat kelaparan dan kehujanan sehingga terjatuh di hutan dan kedinginan.

“Keterangan yang diperoleh bahwa korban mengalami depresi atau stres dan lari dari rumah sudah 3 hari. Selain itu, korban mempunyai riwayat penyakit depresi atau stes dan pernah lari dari rumah 5 hari,” ucap Ilham.

Setelah pihak kepolisian melakukan oleh TKP dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Lalu jasad korban dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan.(abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *