Sharing Pertanian, Dewan Sumedang Kunker ke OI

IMG-20190325-WA0044

Inderalaya, Sriwijaya Media- Guna berbagi atau sharing ilmu tentang pertanian, terutama dalam proses pembukaan lahan, anggota DPRD Kabupaten Sumedang, Jawa Barat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke DPRD Ogan Ilir (OI).

Kehadiran rombongan Dewan Sumedang ini disambut anggota DPRD Komisi II Azmi Ahadi didampingi Amir Hamzah yang berlangsung diruang rapat ketua DPRD, Senin (25/3).

Bacaan Lainnya

Ketua rombongan DPRD Kabupaten Sumedang Dadang mengatakan, kedatangannya ke OI dalam rangka sharing tentang pertanian. Karena OI sama dengan Sumedang sebagai kabupaten penyangga kota provinsi, sehingga sering mengalami kendala dalam membuka lahan untuk pertanian.

“Kedatangan kita ini untuk melakukan sharing tentang permasalahan pertanian, dimana Kabupaten Sumedang akan membuka lahan pertanian sangat kesulitan karena dekat dengan kota provinsi yang lebih banyak lahan mega proyek dibandingkan lahan pangan,” katanya.

Dia menambahkan, saat ini pihak anggota DPRD Sumedang ingin menetapkan lahan pertanian berkelanjutan dengan melakukan study banding ke DPRD OI dalam membuat perda.

“Nantinya jika perda ini sudah dibuat bisa melindungi para petani dalam membuka lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan baik di wilayah sendiri maupun di luar wilayah,” jelasnya.

Menurut dia, hal yang menjadi pokok permasalahan saat ini di Kabupaten Sumedang ialah sulitnya dalam membuka lahan pangan, dimana dulunya dikenal sentral produksi padi terbagus.

“Dengan memiliki luas lahan padi 1.600 hektar, sekarang sudah mulai berkurang dikarenakan dikuasai oleh mega proyek,” terangnya.

Sementara itu, anggota Komisi II Azmi Ahadi mengatakan kedatangan anggota DPRD ingin melakukan study banding ke DPRD OI terkait lahan berkelanjutan.

“Untuk lahan pertanian di OI sudah diatur oleh dinas tata ruang yang harus dilindungi agar bisa terjaga dan mereka melihat OI merupakan kabupaten penyangga bisa mempunyai lahan pertanian yang cukup bagus,” katanya.

Dikatakan Azmi Ahadi, untuk pokok permasalahan di OI dalam pembukaan lahan pertanian karena banyaknya rawa-rawa dan seringnya banjir yang menyebabkan petani padi dalam satu tahun hanya satu kali panen.

“Kita berharap dinas terkait bisa membuat irigasi dalam menanggulangi terendamnya lahan oleh tingginya debit air. Dengan membuat terobosan dalam penanggulangan ini diharap panen padi bisa dalam satu tahun dua kali,” harapnya. (sul)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *