Baturaja, Sriwijaya Media- Stigma negatif yang sempat viral di media sosial (medsos) terkait tiket masuk Rp10.000 per orang pada pelaksanaan OKU Expo di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) belum lama ini membuat Bupati OKU, H Kuryana Azis angkat bicara.
Saat melakukan program rutin, Jumat bersih, bersama Dinas Pendidikan, Bupati H Kuryana Azis dengan tenang memaparkan, jika pelaksanaan OKU Expo murni dilaksanakan oleh pihak lain atau event organizer (EO) dari Lampung.
“Meski dari Lampung, tapi pelaksana/EO nya putra daerah asli Baturaja. Mereka peduli dan ingin berkontribusi untuk memeriahkan peringatan hari jadi HUT OKU meski memakai modal atau dana sendiri,” jelas Bupati.
Bupati menjelaskan, pelaksanaan OKU Expo ini diwacanakan sejak Mei lalu. Untuk memeriahkan HUT OKU, pihak EO menghadap Pemda OKU, dengan maksud melaksanakan Expo. Awalnya direncanakan diberi nama Expo Baturaja. Pada pelaksanaannya disepakati jadi OKU Expo.
“Pada saat rapat mereka menjelaskan akan menarik biaya masuk Rp10.000. Mereka minta izin dengan Pemda OKU untuk melakukan Expo di OKU ini,” kata Bupati.
Karena untuk memberikan hiburan terhadap rakyat maka diizinkan. Lagi pula, momennya HUT OKU. Mengenai berbayar Rp10.000, kata Bupati, itu hal wajar. Sebab pelaksanaan ini, pendanaan murni dari pihak pelaksana tidak ada campur tangan pendanaan dari Pemda OKU.
“Pemda OKU tahun ini tidak menganggarkan dana untuk kegiatan seperti OKU Expo itu. Jadi ini murni modal pelaksana sendiri,” cerita Bupati.
Saat rapat dengan Pemda, pelaksana menyampaikan akan menarik retribusi tiket masuk Rp10.000. Alasan mereka untuk membayar biaya mendatangkan artis. Seperti Giring Nidji, Rara dan beberapa artis lainya.
“Saya kira wajar, sebab mereka pakai modal sendiri, dan harus membayar biaya artis dan lainya,” jelas Bupati.
H Kuryana mengaku memang ada komplain yang masuk. Setelah dijelaskan banyak juga yang sudah paham dan mengerti mengapa harus berbayar Rp10.000.
“Sekedar cerita, istri saya sudah dua kali masuk, dan sama dengan yang lain, masih tetap bayar,” cerita Bupati sembari bergurau.
“Biasalah tahun politik, suka digoreng-goreng,” katanya.
Ke depan untuk memperingati dan memeriahkan hari jadi Kabupaten OKU, kata Bupati, bisa saja pelaksanaannya diambil alih Pemda.
“Jika kemampuan keuangan daerah memungkinkan, tahun depan akan kita anggarkan dana untuk pelaksanaan Expo. Kalau pelaksanaan dilaksanakan oleh Pemda nanti, pastinya gratis untuk masyarakat,” jelasnya.(Rjs)