Sriwijayamedia.com – Nama Menkopolhukam Mahfud MD kembali digadang sebagai calon wakil presiden (cawapres). Dalam pembukaan Rakernas III PDIP di Jakarta, Ketua PDIP menyebut nama Mahfud MD paling pertama sebagai calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.
Menurut Ketua DPR RI itu, dari 10 nama cawapres pendamping Ganjar. “Pak Mahfud sudah masuk namanya,” ujarnya sambil menyebut nama-nama lain setelah Mahfud.
Penempatan Mahfud MD teratas dari 10 nama kandidat cawapres, kata Aktivis 98 Sulaiman Haikal, sebagai sinyal kuat arah politik PDIP menjelang pendaftaran capres-cawapres Oktober tahun ini.
“Prof Mahfud memang sudah berkali-kali dipanggil Ibu Megawati, seingat saya sudah 3 kali,” ungkap Haikal yang merupakan pendukung setia Mahfud MD sejak pilpres 2019, Rabu (7/6/2023).
Kecenderungan PDIP mengambil Mahfud MD sebagai cawapres, menurut Sulaiman Haikal sangat strategis dan rasional.
Menurut Haikal, Mahfud MD saat ini jadi faktor determinan kemenangan seorang capres di 2024. Hal itu bisa dibuktikan dari meroketnya elektabilitas Mahfud yang sebelumnya kecil sekali, tiba-tiba bisa masuk dalam 3 besar dalam berbagai survey.
“Jelas, ini cerminan ekspektasi publik kepada Prof Mahfud tinggi sekali,” papar Haikal.
Selanjutnya, Aktivis 98 yang paling pertama mendeklarasikan Mahfud MD ini mengapresiasi PDIP yang mampu menangkap harapan rakyat akan keberlanjutan program-program Presiden Jokowi khususnya di sektor penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
Mahfud juga disebut oleh Haikal tidak membawa beban tambahan bagi PDIP ketika masuk sebagai cawapres Ganjar.
“Figur Mahfud MD yang bukan konglomerat dan bukan jagoan partai, tentu akan meringankan PDIP dan Bu Mega karena ia tidak membawa beban deal-deal tertentu, murni mengandalkan dukungan rakyat,” jelas Sulaiman Haikal. (Irawan)