Palembang, Sriwijaya Media – Meski sempat terhenti karena pandemi ditahun 2020, kini proyek restorasi Sungai Sekanak Lambidaro untuk mengembalikan fungsi anak sungai tersebut dimulai, Rabu (5/5/2021).
Pengerjaan proyek restorasi sungai sepanjang 11 Km itu ditandai dengan ground breaking di halaman kantor pemasaran Perumnas 26 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang.
Walikota (Wako) Palembang H Harnojoyo mengatakan, saat ini proyek restorasi sungai yang masuk dalam perencanaan pembangunan nasional itu, telah rampung sepanjang 1 Km yang dimulai dari muara sungai, tepatnya disamping Kantor Wako Palembang hingga ke Jembatan Karang.
“Ini pengerjaan tahap kedua, sebelumnya sempat terhenti di tahun 2020,” tutur Harnojoyo.
Pengerjaan proyek restorasi Sungai Sekanak Lambidaro ditarget selesai di tahun 2023 mendatang dan tahun 2024 sudah bisa digunakan untuk sarana transportasi, pengendali banjir, dan juga destinasi wisata.
Wako mengharapkan agar seluruh masyarakat Kota Palembang turut membantu menyukseskan proyek restorasi Sungai Sekanak Lambidaro dengan tidak membuang sampah ke sungai dan selalu menjaga kebersihan sungai.
“Untuk mengembalikan kejernihan airnya, nanti setiap limbah yang ada di sepanjang Sungai Sekanak Lambidaro ini akan tersambung dengan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Sungai Selayur, sehingga air yang mengalir ke sungai tidak lagi tercemar,” terang Wako.
Tentunya, Sungai Sekanak Lambidaro, selain mengembalikan fungsinya, juga akan berdampak pada perekonomian Kota Palembang dengan banyak mendatangkan wisatawan nantinya.
“Sungai ini nantinya bisa dilalui perahu perahu besar, sebagai tempat wisata baru nantinya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) VIII Birendrajana mengatakan, saat ini progres pengerjaan restorasi Sungai Sekanak Lambidaro baru mencapai 17 persen.
Saat ini, pihaknya akan konsentrasi pada pembangunan penguatan dipinggiran sungai.
“Sisi kanan sungai kita masih terkendala dalam utilitas yang ada, untuk itu kita mintakan bantuan dari Pemkot Palembang,” ucapnya.
Proyek tersebut menelan dana sebesar Rp380 miliar. Sementara saat ini telah dikucurkan sebesar Rp38 miliar untuk pengerjaan tahap ke dua.
“Anggaran Rp38 miliar tahun ini dari total anggaran keseluruhan Rp 380 miliar dan rencananya tahun ini pembangunan dikerjakan sepanjang 500 meter,” paparnya.
Selain dari utilitas yang menjadi kendala, pihaknya juga meminta Pemkot Palembang untuk bergerak cepat untuk mensosialisasikan ganti rugi lahan warga.
“Kita juga ingin secepatnya ganti rugi cepat dilakukan sehingga pengerjaan dapat berjalan cepat,” jelasnya.(jay)