Lahat, Sriwijaya Media-PT Bara Manunggal Sakti (BMS) Manggul Lahat dituding tak terbuka dalam menyampaikan laporan perihal karyawannya yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Hal ini terbukti ada salah satu karyawannya Ismail (53), bagian engineering BMS meninggal dunia karena Covid-19 pada 5 Agustus 2021 lalu, pasca menjalani isoman di rumahnya di Tanjung Payang Kecamatan Lahat Selatan Kabupaten Lahat.
Hasil swab antigen almarhum dinyatakan positif dilakukan oleh tim medis PT BMS. Sayangnya, pihak perusahaan enggan meneruskan hasil swab itu ke puskesmas terdekat.
“Baik pihak puskesmas, bhabinkamtibmas, babinsa, dan pemerintah desa tidak diberi tahu kalau ada pasien Covid-19 yang lagi menjalani isoman di rumahnya. Kalau kami diberi tahu, pasti kami perhatikan perkembangannya. Upaya seperti penyemprotan disinfektan disekitar rumah, pemberian sembako, dan tracing, dan lain-lain pasti dilakukan,” kata Bripka Deddy Lendra, Bhabinkamtibmas Tanjung Payang, Rabu (11/8/2021).
Bahkan warga disekitar rumah almarhum Ismail tidak mengetahui kalau almarhum lagi menjalani isoman di rumahnya.
Setali tiga uang, Ryan, surveillance Covid-19 Puskesmas Selawi mengaku baru mendapatkan hasil swab antigen almarhum Ismail pada Rabu (11/8/2021) pagi atau pasca pasien Ismail meninggal dunia.
“Tidak ada yang menyampaikan kepada kami kalau pasien Ismail itu positif,” ucapnya.
Berdasar keterangan Tri Wigati, istri pasien Ismail bahwa suaminya itu mengeluhkan sesak nafas sekitar pukul 05.30 WIB.
Kemudian sang istri menghubungi petugas kesehatan PT BMS, tempat suaminya bekerja. Petugas kesehatan PT BMS mengatakan akan menjemput Ismail untuk dibawa ke rumah sakit. Tapi lama ditunggu tak kunjung datang.
Akhirnya Tri meminta bantuan tetangganya. Namun saya tak satupun tetangganya yang berani mendekati Ismail. Karena khawatir ikut terpapar Covid-19.
Selanjutnya warga menghubungi Kadus menyampaikan ada seorang warga mengalami sesak nafas. Warga tidak berani mengangkat Ismail ke mobil menuju rumah sakit. Sementara kondisi Ismail makin tak sadarkan diri.
Kadus selanjutnya menghubungi petugas Puskesmas Selawi, dan tak lama kemudian tim medis Puskesmas Selawi datang ke rumah Ismail di Rafika 4.
Petugas puskesmas melihat kondisi Ismail sangat lemah dengan badan dingin. Ismail lalu diangkut menggunakan mobil ambulance Puskesmas ke RSUD Lahat.
Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD, ternyata nyawa Ismail tak tertolong dan meninggal dunia. Diduga Ismail menghembuskan nafas terakhir saat masih berada di rumahnya, sebelum dibawa ke RSUD.
Jasad Ismail dimakamkan secara protokol kesehatan (prokes) oleh tim BPBD di pemakaman khusus Covid-19 arah Terminal Muara Siban. (sisil)