Sriwijayamedia.com – Rakyat setiap hari dicekoki bermacam skandal memuakkan yang membanjiri media. Mulai dari berbagai rekayasa hukum, Sambo, backing pertambangan, kasus raksasa pencucian uang Rp349 triliun, hingga pamer kemewahan ilegal para pencoleng negara.
Di saat yang sama, kelesuan dan kesusahan ekonomi tengah terjadi dimana-mana. Warung-warung sepi, ojol lebih banyak nongkrong tak ada penumpang, usaha di semua sektor kecil dan menengah juga menderita akibat menurunnya daya beli masyarakat. Gelombang PHK pun di mana-mana.
“Rakyat akhir-akhir ini merasakan frustasi yang luar biasa. Mereka tidak tahu mau percaya atau mengadu ke siapa. Situasi ini, runyamnya, ditingkahi oleh hura-hura pesta elite 5 tahunan, yakni pemilu dan perebutan calon presiden (capres)/wapres yang tak sensitif atas kondisi rakyat,” ujar Koordinator Masyarakat Maju Demokratis (MMD) Sulaiman Haikal kepada wartawan, Minggu (2/4)2023).
Kini rakyat tengah menemukan figur alternatif fenomenal yang dirasakan bisa mewakili keresahan mereka. Prof Mahfud MD yang bersikukuh membongkar berbagai skandal hukum dan ekonomi, membawa sebersit harapan bahwa akan ada masa depan untuk Indonesia membangun kesejahteraan rakyat.
“Sekarang ini dimana-mana rakyat ngomongin Prof Mahfud MD. Dari mulai sopir taxi online, pedagang pasar, mahasiwa, buruh, hingga ulama, menaruh harapan besar kepada beliau. Saya sendiri sampai kewalahan menerima dukungan dari seluruh Indonesia termasuk dari para aktivis,” tutur aktivis 98 yang pertama kali menyuarakan secara terbuka pencalonan Mahfud MD sebagai presiden, jauh sebelum ramai seperti sekarang.
Haikal memiliki kekhawatiran menilik aspek konstruksi sistem politik saat ini yang sangat membatasi pilihan rakyat dalam memilih capres dambaannya.
Harapan rakyat yang membuncah terbentur oleh oligarki parpol yang membatasi lahirnya pemimpin-pemimpin alternatif. Ini jelas sangat berbahaya bagi kelangsungan negara kita. Bisa terjadi resesi politik dan letupan sosial.
“Rakyat sedang susah dan kehilangan kepercayaan. Ketika ada figur yang bisa mengkanalisasi frustrasi ini, baiknya elite parpol tanggap dan mengedepankan kenegarawanan demi masa depan Indonesia. Jangan biarkan kejumudan atau kemandekan situasi ini, jadilah pelopor perubahan demi warisan Indonesia yang lebih baik buat anak cucu kita kelak,” harap Haikal.(Irawan)