Ini 7 Tips Berkendara Aman dan Nyaman Saat Menjalankan Ibadah Puasa

Astra Motor Sumsel memberikan tips berkendara di bulan puasa, yakni persiapan perjalanan/sriwijayamedia.com-ist

Sriwijayamedia.com- Salah satu hikmah dan pesan terpenting dalam berpuasa di bulan suci Ramadan ialah mengendalikan diri untuk tidak hanya melakukan hal yang dilarang tapi juga yang halal pun harus mampu dikendalikan.

Pelajaran ini juga bisa diterapkan saat berkendara di jalan raya bersama pengguna jalan lain, di mana pengendara sepeda motor harus bisa mengendalikan diri dan ekstra sabar dalam menghadapi diri sendiri maupun sesama pengguna jalan.

“Tujuannya agar puasa tidak kehilangan pahala dan aktivitas berkendara tetap aman dan nyaman,” kata Community & Safety Riding Advisor Astra Motor Sumatera Selatan (Sumsel) Haryanto, Senin (10/3/2025).

Astra Motor Sumsel memberikan tips berkendara di bulan puasa, yakni persiapan perjalanan. Jika akan beraktivitas dengan berkendara, maka jangan sampai melewatkan sahur yang menjadi sumber asupan bernutrisi tinggi serta memperbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi saat berkendara di teriknya matahari.

Wajib menggunakan perlengkapan berkendara, jangan lupa untuk menggunakan perlengkapan berkendara, seperti jaket, helm, dan sarung tangan serta surat-surat berkendara.

“Masker dan juga hand sanitizer tetap diperlukan agar kita tetap menjaga protokol kesehatan selama berkendara,” ujarnya.

Kemudian, rute perjalanan yang Efisien, agar perjalanan lebih efisien sebaiknya menggunakan aplikasi penunjuk jalan.

Dengan menggunakan aplikasi tersebut kita dapat melihat situasi jalan yang akan ditempuh dan memilih alternatif jalan yang tepat.

Bikers juga dapat memanfaatkan fitur panduan suara sehingga tidak perlu melihat jalur di aplikasi yang berpotensi mengganggu konsentrasi saat berkendara.

“Namun apabila kurang yakin dan ingin melakukan pengecekan rute, maka melihat aplikasi penunjuk jalan hanya boleh dilakukan saat berhenti atau menepi sejenak di bahu jalan,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, istirahat cukup, waktu tidur yang kurang kerap dialami saat bulan Ramadhan, sehingga bagi pengendara hal ini dapat memiliki potensi terjadinya micro sleep atau terlelap sejenak tanpa disadari.

Untuk para pengendara yang melakukan perjalanan pendek dan merasakan konsentrasi menurun karena mengantuk, sempatkan beristirahat minimal selama 10 menit.

“Berpikir positif, menjelang waktu buka puasa, terkadang memicu kondisi lalu lintas yang padat saat pulang kerja,” paparnya.

Dalam kondisi seperti ini, emosi sangat mudah terpancing. Untuk itu, perlu selalu berpikir positif terhadap pengendara lainnya.

Selain itu, perlu juga memiliki rasa toleransi dan sabar agar kepentingan sesama pengguna jalan dapat terpenuhi, serta tetap dapat mengendalikan emosi saat berpuasa.

Prediksi bahaya, saat berkendara dan telah mendekati waktu berbuka puasa, sebaiknya tetap memperhatikan jarak aman dengan kendaraan lain. Sebab terkadang banyak pengguna jalan yang tiba-tiba berubah arah ke sisi tepi jalan untuk membatalkan puasa.

“Kuasai teknik berkendara yang tepat, tips terakhir ini wajib dipraktekkan saat puasa maupun tidak puasa,” ulasnya.

Dengan menguasai teknik berkendara yang tepat sesuai jenis motor dan kondisi jalan, maka pengalaman berkendara menjadi aman dan nyaman, bukan hanya untuk kita saja, tapi juga untuk pengguna jalan lainnya. Termasuk diantaranya, patuhi rambu lalu lintas yang berlaku.

Dengan perhatian penuh terhadap kondisi tubuh, pengendalian emosi, serta didukung cara berkendara yang tepat, maka berkendara selama puasa pun menjadi aman, ibadah puasa pun ikut lancerl.

“Berkendara di bulan Ramadan memang memerlukan perhatian yang ekstra, baik dalam mengendalikan diri maupun memperhatikan faktor keselamatan,” jelasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *