Sriwijayamedia.com- Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumsel mengunjungi Provinsi Shanxi di Republik Cina, belum lama ini.
Diketahui bahwa Provinsi Shanxi ini merupakan salah satu provinsi penghasil batubara terbesar di Republik Cina, dengan produksi sekitar 300 juta ton batu bara.
“Tujuan kita belajar ke Shanxi ini mengingat Sumsel merupakan provinsi menghasilkan batubara terbesar, dan secara masif memanfaatkan sektor Energi Baru Terbarukan (EBT),” kata Kepala Dinas ESDM Sumsel Hendriansyah, ST., M.Si., didampingi Kepala Bidang (Kabid) Energi Dinas ESDM Provinsi Sumsel dr Aryansyah, MT.
Menurut dia, Provinsi Shanxi memproduksi batubara yang diteruskan ke hilirisasi yang menghasilkan hidrogen, dan hidrogen ini sebagai bahan bakar penggerak kendaraan mobil di Shanxi.
Bahkan truk-truk pengangkut batubara, dan truk pengangkut besar lainnya menggunakan hidrogen.
Selain itu, provinsi Shanxi melakukan implementasi terhadap pemanfaatan EBT.
“Sebenarnya ini sama dengan Provinsi Sumsel. Kami ke sana ingin melihat apakah ada peluang teknologi-teknogi yang bisa diadopsi di Sumsel,” terangnya.
Saat ini, produksi batubara Sumsel terfokus mensupplai kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menghasilkan listrik bagi provinsi sekitar Sumsel.
Dia menambahkan barubara Sumsel juga dimanfaatkan di Soralaya untuk membangkitkan listrik di ruas Pulau Jawa.
“Jadi produksi batubara kita belum sampai ke tahapan hilirisasinya, seperti Provinsi Shanxi yang bisa menghasilkan hidrogen. Penyebabnya tentu jenis kalori batubara hingga teknologi yang dipakai serta membutuhkan investasi yang besar,” paparnya. (ton)