Turunkan Stunting, Pengantin Baru dan Catin di OKI Diberi Pendampingan oleh TPK

DPPKB OKI mengadakan kegiatan orientasi pendampingan TPK di Gedung Kesenian Kabupaten OKI, Selasa (9/7/2024)/sriwijayamedia.com-jay

Sriwijayamedia.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) mengadakan kegiatan orientasi pendampingan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka meningkatkan pelayanan dan pengukuran kepada 150 peserta calon pengantin (catin) dan pasangan baru menikah dari 6 kecamatan dalam Kabupaten OKI, di Gedung Kesenian Kabupaten OKI, Selasa (9/7/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya percepatan penanganan keluarga berisiko stunting di Kabupaten OKI.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda OKI Antonius Leonardo menyampaikan komitmen Pemkab OKI untuk mengatasi stunting yang merupakan masalah serius dengan dampak jangka panjang bagi anak-anak.

Stunting dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti keterlambatan pertumbuhan fisik dan mental, serta penurunan kemampuan belajar.

“Oleh karena itu, Pemkab OKI fokus pada upaya pencegahan stunting sejak dini, salah satunya melalui pendampingan catin dan pasangan baru menikah oleh TPK,” ujar Antonius.

Antonius menaruh harapan besar kepada para TPK untuk melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada para catin dan pasangan yang baru menikah.

Diharapkan melalui upaya ini, angka stunting di Kabupaten OKI dapat ditekan secara signifikan.

“Dalam pendampingan terhadap keluarga yang berisiko yaitu pendampingan kepada catin, pasangan baru menikah, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, ibu menyusui dan pendampingan terhadap bayi baru lahir sampai pada usia 2 tahun,” paparnya.

Dia melanjutkan TPK akan mendampingi catin dan pasangan baru menikah selama tiga bulan pertama pernikahan.

Para TPK akan memberikan edukasi tentang stunting, membantu mengukur tinggi badan dan berat badan pasangan, serta membantu mengurus dokumen kependudukan yang diperlukan untuk mengakses layanan kesehatan dan pendidikan bagi anak.

“Dengan pendampingan TPK yang intensif, diharapkan catin dan pasangan baru menikah dapat lebih memahami tentang bahaya stunting dan cara pencegahannya, sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang sehat dan bebas stunting,” jelasnya. (jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *