Sriwijayamedia.com – Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setda Sumsel H Darma Budhy menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2023, gelaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Senin (10/4/2023).
“Rakor ini rutin yang dilakukan Mendagri RI membahas masalah inflasi, dan komoditas yang menyebabkan terjadinya inflasi,” kata Asisten II Setda Provinsi Sumsel H Darma Budhy.
Turut hadir dalam rakor ini antara lain Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Bappenas, Kementerian Pertanian RI, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Satuan Tugas Pangan, Satuan Tugas TNI, dan Jamdatun.
Berdasarkan laporan paparan Mendagri RI bahwa inflasi nasional 4,97 persen, menurun dari Minggu sebelumnya. Sedangkan target yang diinginkan Presiden RI Ir H Joko Widodo sekitar 4 persen.
Menurut dia, inflasi masih dipengaruhi oleh beras, cabai serta bawang. Untuk beras mengalami kenaikan Minggu ini. Secara nasional Rp12.504 per kilogram menjadi Rp12.525 per kg atau ada kenaikan sebesar Rp21.
Kendati demikian, pada akhir April, Mei, dan Juni akan memasuki panen sehingga kemungkinan akan terjadi penurunan harga beras.
Dia menambahkan saat ini stok beras dinilai mencukupi hingga 2 sampai 3 bulan kedepan.
Untuk komoditas cabai berlebih akan didistribusikan ke daerah yang kekurangan komoditas cabai. Hal ini sebagai salah satu cara mengatasi tingkat kenaikan inflasi.
Terakhir Mendagri menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah baik Gubernur, Bupati ataupun Walikota untuk melakukan rapat inflasi terakhir untuk Minggu depan.
“Tujuannya untuk mengetahui kondisi lapangan, apa permasalahannya, dan mencari jalan solusinya. Itu harus melibatkan Bappenas, Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, serta Satuan Tugas,” tuturnya.
Selain itu juga ada beberapa kebijakan Mendagri dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri, pertama dukungan untuk kelancaran arus mudik yaitu membuat posko-posko, baik dari pemerintah daerah (Pemda) maupun posko gabungan dari Forkompinda.
“Antisipasi terhadap kemacetan yang terjadi pada pasar tumpah yang berada di ruas-ruas jalan nasional, perlintasan arus mudik ataupun lokasi-lokasi tertentu,” imbuhnya.
Selanjutnya pengamanan lingkungan terhadap rumah-rumah kosong yang ditinggal oleh pemudik kembali ke kampung halamannya. Pemda agar siap siaga dalam mengantisipasi bencana alam, yaitu longsor, dan kepada alat-alat angkutan itu supaya di cek.
Untuk kapal-kapal mudik agar menyiapkan pelampung bagi penumpang sesuai dengan kapasitas maksimum kapal tersebut.
“Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, Jasa Marga, dan terpenting adalah dari Polisi Lalu Lintas serta Balai Jalan Nasional sudah melakukan rapat, menyiapkan posko-posko, terutama untuk perlintasan yang rawan banjir dan rawan longsor,” bebernya.(ton)