Palembang, Sriwijaya Media – Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Erick Thohir bersama jajarannya dan Gubernur Sumsel H Herman Deru serta Bupati OKU Timur H Lanosin Hamzah, ST., menghadiri acara seminar nasional membangun aglomerasi Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) tingkat provinsi untuk Nusantara – untuk Indonesia (MASPRO Sumbagsel), Minggu (19/6/2022).
Seminar tersebut mengambil tema “Komitmen ‘Dulur Kito’ dalam mendukung ketahanan pangan melalui optimalisasi keberadaan ekosistem BUMN bersinergi dengan program Sumsel mandiri pangan pemprov Sumsel.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam sambutannya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh MASPRO Sumbagsel yang telah merajut dan mengadakan kegiatan seperti ini.
“BUMN memang harus menjadi ekosistem serta bersama-sama dengan lainnya, dan tidak bisa berdiri sendiri. BUMN harus dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah, swasta dan siapapun yang ingin memastikan kedaulatan pangan Indonesia. Saya juga berharap sebagai bangsa yang besar, Indonesia tak boleh terus menerus selalu jadi penonton dari perekonomian dunia,” ujarnya.
Melihat situasi dunia yang tidak baik, kata Erick, sektor pangan merupakan sebuah keharusan. Seperti pupuk yang mengalami kenaikan sekitar 156 persen, biji-bijian naik 111 persen, minyak nabati naik 91 persen.
Kenaikan itu sangat menyeramkan dan harus segera disikapi dengan bijak.
“Kalau bicara tentang Sumsel Mandiri Pangan, kami di BUMN juga bicara kedaulatan pangan, dan itu sama artinya. Tetapi kita harus bicara yang benar-benar terdata, bukan hanya wacana tanpa implementasi,” ungkapnya.
Bupati OKU Timur H Lanosin Hamzah S.T., menambahkan untuk ketahanan pangan di OKUT saat ini sangat bagus.
“Dalam hal ini sudah sepantasnya kita harus mendukung acara-acara seperti, karena disinilah tempat bertemunya para pengambil kebijakan atau Dirut BUMN berkaitan dengan pangan. Disini kita menyampaikan program-program yang belum optimal, dan dibahas serta mencari jalan keluarnya,” bebernya.
Untuk di OKUT, saat ini ada permasalahan mengenai pupuk. Karena pupuk berkaitan juga dengan Nilai Tukar Petani (NTP).
Produksinya akan lebih tinggi jika pupuknya langkah. Jika saat ini sebagian ada yang lancar dan ada yang langkah, sebagai antisipasi, pihaknya mengeluarkan program makmur.
“Jika bicara tentang gabah di OKUT, kita berada di peringkat 11 secara nasional, dan mudah-mudahan di tahun mendatang bisa 10 besar nasional,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi menambahkan seminar nasional jilid 3 ini merupakan lanjutan dari seminar nasional jilid 1 yang diadakan di Jakarta, 12 Maret 2022 dan jilid 2 yang diadakan di Jakarta, 16 April 2022.
“Sumsel merupakan provinsi pertama yang mengadakan seminar ini. Karena di Sumsel ada program Sumsel Mandiri Pangan. Kegiatan ini merupakan komitmen kita bersama untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia, khususnya di Sumsel. Ini juga merupakan komitmen “Dulur Kito” dalam mendukung ketahanan pangan,” katanya.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan alternatif program untuk para bupati dan Walikota di Provinsi Sumsel melalui kerjasama yang konstruktif dengan tujuh BUMN yang akan dihadirkan yaitu Bank Mandiri, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Jasindo, PT RNI, PTPN VII, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Telkom.
“Seminar Jilid 3 ini mengusung tema Komitmen “Dulur Kito” dalam mendukung ketahanan pangan melalui optimalisasi keberadaan ekosistem BUMN bersinergi dengan program Sumsel Mandiri Pangan Pemprov Sumsel guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sumsel,” jelasnya.(ton)