Palembang, Sriwijaya Media – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Sumsel Herlan Asfiudin bersilaturahmi ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel, di ruang kerjanya, Kamis (19/5/2022).
Kunjungan tersebut disambut langsung Plt Kepala Bappeda Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad.
“Kunjungan ini hanya sharing dan tukar pikiran mengenai program apa yang bisa digali kedepannya,” kata Ketua DPD GIPI Sumsel Herlan Asfiudin.
Menurut dia, seperti dunia pariwisata.
Pihaknya bertukar pikiran bagaimana untuk mengembangkan dunia pariwisata, terutama di bidang perencanaan pembangunan objek-objek wisata. Karena pihaknya melihat objek wisata di Sumsel masih bisa dikembangkan.
Apalagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel sangat konsen untuk masalah pariwisata. Karena pariwisata merupakan hal yang penting untuk menunjang perekonomian di Sumsel.
“Namun kita sangat menyayangkan sekali beberapa waktu lalu kita diperlihatkan sebuah video adanya oknum juru parkir yang berada di destinasi wisata BKB meminta sejumlah uang yang sangat besar kepada kendaraan pariwisata. Sejak viral, alhamdulillah sudah dilakukan penindakan oleh aparat kepolisian,” terangnya.
Dia mengaku seharusnya bisa menerapkan parkir dengan lebih baik lagi, serta menetapkan harga parkir sesuai standar, atau bila perlu menggunakan teknologi.
Dia mengilustrasikan bekerja sama dengan perbankan menggunakan kartu ataupun lainnya diyakini meminimalisir terjadinya pungutan liar (pungli) parkir.
Dengan begitu, kendaraan yang masuk dikawasan destinasi akan menjadi lebih nyaman, aman, dan tarifnya tidak menjerit.
“Sebagai bentuk apresiasi atas langkah cepat yang diambil Unit I Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel dan Wulandari Lubis yang berani mengambil video pungli juru parkir, saya sebagai Ketua DPD MASATA Sumsel memberikan piagam penghargaan kepada keduanya,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala BAPPEDA Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPD GIPI Sumsel yang telah menyempatkan hadir kesini bersilaturahmi dan bertukar pikiran terkait pengembangan pariwisata di Sumsel.
“Kita sangat sedih sekali menonton video yang viral di sosmed beberapa waktu lalu. Seharusnya tindakan seperti itu tidak pantas terjadi di kota tercinta ini. Perbuatan itu sangat mencoreng nama Kota Palembang. Padahal jika mau menuruti aturan. Alangkah baiknya untuk tarif kendaraan disesuaikan dengan peraturan yang ada, sehingga tidak merugikan orang lain,” tegasnya.(ton)