Protes Aktivis di Rapat Paripurna Tuai Dukungan

IMG_20220419_181607

Muaraenim, Sriwijaya Media – Insiden amukan salah satu aktivis yang terjadi usai Rapat Paripurna ke VII DPRD Muaraenim, Senin (18/4/2022) menuai dukungan dan pujian dari berbagai element masyarakat.

Aktivis tersebut protes diduga lantaran tidak adanya atensi khusus dari Komisi 2 dan seluruh anggota dewan mengenai persoalan Sungai Lematang Enim yang selama ini telah tercemar oleh limbah dari beberapa perusahaan tambang batubara.

Menyikapi insiden itu, Tokoh Masyarakat (Tomas) Muaraenim Yusrin Denseri mengapresiasi apa yang dilakukan salah satu aktivis di rapat paripurna.

“Meskipun UU Cipta Kerja telah berubah, namun bukan menjadi alasan wakil rakyat tak mengakomodirnya. Justru anggota dewan harus aspiratif. Kalau seperti itu, mau kemana lagi masyarakat akan mengadu. Bila perlu turun sama dengan masyarakat,” terang mantan anggota DPRD Muaraenim dua periode ini.

Yusrin menambahkan dirinya siap mendukung dan turun jika diperlukan untuk menuntaskan persoalan limbah Sungai Lematang.

“Saya siap turun gunung dan kita sampaikan persoalan ini ke pusat,” tegasnya.

Sementara itu, Bayu salah satu masyarakat yang biasa menggunakan Sungai Lematang Enim mengapresiasi tindakan yang dilakukan salah satu aktivis tersebut.

Menurut dia, kondisi Sungai Lematang Enim saat ini sangat memprihatinkan. Padahal air Sungai Lematang Enim menjadi sumber hidup masyarakat sehari-hari.

“Saya sepakat kalau aksi yang dilakukan itu agar wakil rakyat dapat memberikan atensi khusus atas masalah limbah di Sungai Lematang Enim. Bayangkan saja dari hulu sampai hilir berapa ratus ribu masyarakat menggantungkan kehidupan dari sungai ini,” tuturnya.

Ditempat berbeda, Vivin salah satu pecinta seni ini mengatakan jika di arus lingkaran anak anak muda sebenarnya sudah banyak bentuk protes dan mengkritisi tentang lingkungan Muaraenim, khususnya melalui beberapa karya musik.

“Saya perhatikan Muaraenim minim ruang diskusi, minim ruang terbuka untuk berkomunikasi antara pemangku dengan masyarakat, khususnya anak muda yang kritis menyoal lingkungan,” ujarnya.

Dia mengaku sebelumnya sempat ada yang menyuarakan masalah lingkungan ini. Namun menghilang begitu saja.

“Tapi tindakan yang dilakukan salah satu aktivis di rapat paripurna perlu didukung karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” jelasnya. (Kiki)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *