OKI Bebas Kabut Asap 2022, Wabup Shodiq : Perlu Sinergitas Semua Pihak

IMG_20220330_173044

Kayuagung, Sriwijaya Media – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) bersama jajaran TNI/Polri didukung perusahaan dan masyarakat peduli api mulai menyiagakan personel dan sarana prasarana (sapras) guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Melalui apel siaga yang digelar di Kebun PT Buluh Cawang Plantation (BCP) Kecamatan Lempuing, Jum’at (1/4/2022), Wakil Bupati (Wabup) OKI HM Dja’far Shodiq mengajak seluruh anggota Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Darurat Bencana Karhutlah untuk bersinergi melaksanakan penanganan darurat bencana karhutla di wilayah OKI.

Bacaan Lainnya

“Potensi ancaman karhutla yang kita hadapi dari tahun ke tahun memiliki eskalasi dan karakter yang berbeda-beda disebabkan kondisi lahan, cuaca dan iklim. Untuk itu saling sinergi, kolaborasi dan kerjasama baik yang dapat kita lakukan untuk mencegah, menanggulangi, termasuk mengedukasi kepada masyarakat luas,” tutur Shodiq.

Shodiq meyakini sinergisitas dari seluruh stakeholder baik pemerintah, TNI-Polri, lembaga usaha, masyarakat, akademisi dan media dapat mewujudkan komitmen bersama yaitu OKI Bebas Kabut Asap di tahun 2022.

Wabup Shodiq menegaskan manajemen tanggap darurat serta kemampuan dalam melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana secara cepat dan tanggap harus selalu ditingkatkan.

Tidak kalah penting juga lakukan edukasi kepada masyarakat secara persuasif dan terukur.

“Selain bencana alam baik kebakaran hutan dan lahan serta bencana banjir, saat ini kita juga menghadapi bencana non alam berupa pandemi Covid-19. Hal ini membuat penanggulangan antara keduanya harus tetap berjalan dengan seimbang, yang mengharuskan kita bekerja cepat, inovatif, dan juga berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait,” jelasnya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0402 OKI/OI Letkol INF Hendra Saputra, S.Sos., MM., M.I.POL bersama Kapolres OKI AKBP Dili Yanto, SH., MH., mengatakan apel siaga yang dilaksanakan pada hari ini tidak sekedar gelar pasukan namun bentuk kesigapan berbagai elemen untuk menghadapi bencana karhutlah.

“Latihan-latihan penanggulangan harus terus digencarkan untuk kesiapan personil maupun peralatan,” papar Dandim.

Dandim menambahkan Pemkab dan jajaran TNI/Polri telah memiliki pemetaan wilayah rawan Karhutlah sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan dini pada titik-titik rawan.

“Dibeberapa perusahaan sudah memiliki warning system yang memberi sinyal tingkat kerawanan karhutla. Intinya kita mesti siaga meski masih turun hujan di Maret ini,” jelas Dandim.(abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *