Pergantian Direksi dan Komisaris PTBA Ditengah Kinerja Bagus Disoal

IMG_20211225_130423

Pospera Muaraenim Ancam Aksi ke Kementerian BUMN

Muaraenim, Sriwijaya Media – Pergantian tiga Direksi dan satu Komisaris di tubuh PT Bukit Asam (PTBA) ditengah prestasi gemilang manajemen dengan raihan laba netto senilai Rp7 triliun mendapat sorotan dari elemen masyarakat.

Bacaan Lainnya

Kebijakan Kementerian BUMN yang bersikukuh merombak susunan tiga Direksi dan satu Komisaris PTBA di Jakarta, Kamis (23/122021) lalu, yang dituangkan dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PTBA dipertanyakan.

“Kinerja ketiga direksi dan satu komisaris dikomandoi Surya Eko Hadianto memimpin perusahaan plat merah bidang pertambangan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Muaraenim dinilai bagus. Buktinya, baru delapan bulan PTBA telah mengantongi laba bersih Rp7 triliun. Aneh saja ditengah growth kinerja justru ada perombakan,” tanya Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Muaraenim Yones Tober, ST., Sabtu (25/12/2021).

Dia menilai kebijakan yang diambil Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perombakan sangat prematur dan aneh.

Menteri BUMN justru menunjuk Arsal Ismail sebagai Direktur Utama PTBA yang sebelumnya merupakan Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sejak Juni 2020 hingga Desember 2021.

“Ini kejadian pertama pergantian direksi super kilat. Kinerja bagus, perusahaan bertumbuh ada pergantian susunan direksi dan komisaris. Seharusnya kinerja bobrok baru dievaluasi. Sebab risiko ada pergantian bisa lebih bagus, bisa stagnan dan bisa bobrok. Kalau kinerja bobrok dan perusahaan tidak mengalami pertumbuhan wajar dilakukan pergantian,” terangnya.

Kalau pun hendak dilakukan evaluasi, lanjut dia, paling tidak 2,5 tahun atau minimal satu tahun kerja, tapi sebagusnya satu periode baru bisa membandingkan apakah pimpinan ini lebih baik atau sebaliknya.

Ini yang sebenarnya menjadi pertanyaan bagi masyarakat. Terlepas kentalnya arus politik, namun pergantian direksi harus memiliki dasar jelas.

“Seharusnya Menteri BUMN yang dievaluasi, karena Menteri BUMN meletakkan orang yang bukan ahli di bidangnya, tapi diduga atas dasar suka dan tidak suka,” paparnya.

Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan aksi demonstrasi ke Kementrian BUMN di Jakarta.

Sebagai warga Tanjung Enim Muaraenim, pihaknya meminta keberpihakan jajaran direksi baru dengan konsekuensi mewujudkan Tanjung Enim Kota Wisata, melanjutkan program yang berpihak dengan masyarakat.

Selain itu, kata Yones, Pospera juga akan memantau kinerja manajemen PTBA baru pimpinan Arsal Ismail sebagai Direktur Utama PTBA.

“Jika selama delapan bulan tidak menunjukan prestasi memuaskan, maka kami akan meminta Menteri BUMN melakukan hal sama, untuk melakukan pergantian direksi ditubuh PTBA,” jelasnya. (Kiki)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *