Opini : Kesakitan Adalah Pengalaman

IMG_20211222_211423

Oleh : 

Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Sastra Minangkabau Universitas Andalas Padang

Bacaan Lainnya

Sakit merupakan sebuah hal yang dirasakan manusia baik itu rasa yang ada secara lahiriah (tubuh) maupun batin (perasaan). Setiap orang tentu pernah merasakan kesakitan, baik itu tubuhnya, misalnya sakit luka karena pisau maupun sakit perasaan.

Ketika kita sakit tubuh kita, misalnya tentu ada obat untuk menyembuhkannya. Obat untuk menyembuhkan itu tentu diciptakan manusia sendiri, seperti terapi. Sedangkan sakit yang diakibatkan oleh perasaan, maka hal ini sedikit sulit untuk diobati karena susah mencari obat tersebut. Hanya diri kita sendiri yang bisa mengobatinya.

Pengalaman adalah sebuah hal yang terjadi di masa lalu, yang digunakan untuk memberikan pelajaran kepada seseorang. Ketika seseorang tumbuh dewasa tentu memiliki banyak pengalaman dalam hidup karena pengalaman tentu bisa saja membuat kita terjatuh lebih dalam maupun bangkit.

Pelajaran yang diambil tentu tidak sembarang karena manusia yang mempunyai pengalaman pahit misalnya tentu tidak mau mengulangi kesalahan meraka lagi.

Hubungan dari kesakitan dan pengalaman adalah ketika rasa kesakitan itu dijadikan pengalaman oleh seseorang, maka hal ini sudah bisa membuat seseorang satu langkah lebih maju daripada seseorang yang tidak memiliki pengalaman sama sekali.

Semakin tua umur seseorang tentu memiliki pengalaman yang banyak dan rasa sakit yang banyak juga. Semua orang tentu pernah merasakan sakit, tapi belum tentu orang itu menjadikan sakit itu sebagai pengalaman. Karena sakit identik dengan pengalaman yang pahit.

Ketika kita ditimpa pengalaman yang pahit, maka kita tentu tidak mau mengulanginya bagi yang menjadikan rasa sakit itu pengalaman tetapi sebaliknya jadikan rasa sakit itu pengalaman. Misalnya ketika kita menjalin hubungan dengan seseorang yang amat kita sayangi, orang tersebut tidak mau lagi berhubungan dengan kita. Jadikan hal itu sebagai pengalaman, introspeksi diri kita. Ketika kita salah maka minta maaf, bila tidak mau itu terserah dia saja.

Seseorang yang biasanya sering disakiti oleh orang lain, maka bisa menyebabkan trauma sendiri bagi orang tersebut karena. Ketika orang yang disakiti oleh orang yang dia cintai sepenuh hati. Orang tersebut menghilang, maka dia akan trauma denah sendirinya.

Seperti trauma akan berhubungan dengan seseorang. Ketika ada orang lain, maka yang hanya dalam pikiran dia itu hanya orang yang sangat dia cintai tersebut. Di dalam hatinya masih ada orang tersebut.

Pikiran dan hati seseorang tentu adalah dua hal yang berbeda, ketika kita berpikir bahwa orang itu adalah kita cintai. Walaupun hati kita mengatakan tidak maka itu tidak akan jadi. Hati menentukan jalan hidup seseorang. Ketika orang memiliki hati yang bersih maka pikiran dia ikut bersih juga. Pikiran biasanya mengikut apa kata hati yang ada dalam seseorang. Orang yang memiliki hati kuat maka dia akan berkata aku harus kuat. Walaupun pikiran kita dipenuhi kebencian sedangkan hati tidak maka bisa saja hal ini menjadi tidak benci.

Kesakitan tentu bisa saja menyebabkan penyesalan. Ketika kita menyesal terhadap suatu hal maka itu adalah hal yang biasa, jangan pernah kita tidak menyesal karena setiap orang pernah menyesal. Seperti penyelesaian mencintai seseorang. Maka ikutilah jalan takdir kita karena kita hidup diatas dunia hanya untuk berusaha serta meyakini usaha kita itu berhasil. Ketika hal ini akan bisa kita lalui (menerima takdir) maka kita satu langkah lebih maju dari manusia lain.

Untuk itu, nikmatilah kesakitan bisa saja dijadikan sebuah pengalaman karena semakin banyak pengalaman maka semakin paham kita akan kehidupan. Jangan jadikan kehilangan itu sebagai alasan kita akan menjadi kesakitan karena sakit itu membuat kita mencari obatnya sendiri.

Obatnya adalah kita jadikan kesakitan itu pengalaman kita lebih baik, walaupun hati tetap tidak menerima, berusaha sebaik mungkin maka hal ini akan bisa membuat kita akan menerima saja dengan lapang dada. Ikhlaskan kesakitan kita karena kesakitan itu tidak ada yang abadi jadikan saja pengalaman kita.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *