Palembang, Sriwijaya Media – Sebuah kebanggan bagi Pemkot Palembang melalui program Sekolah filial (Selfi) Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Palembang, mendapatkan apresiasi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) sebagai percontohan kota/kabupaten di Indonesia, bahkan negara asing.
Pasalnya, keberhasilan Kota Palembang, yang mampu mengangkat Indeks kemanusiaan melalui pendidikan anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) hak mereka untuk mendapatkan pendidikan layak dapat terpenuhi.
“ Ya, alhamdulilah telah banyak lulusan yang masuk ke perguruan tinggi UGM, berkerja di Jepang, bahkan ada menjadi orang yang sukses dan ustadz,” kata Walikota (Wako) Palembang H Harnojoyo usai melakukan presentasi dan wawancara kompetensi inovasi pelayanan publik tahun 2021 dengan Menpan RB melalui Video Conference (Vidcon) via aplikasi zoom cloud meeting, di Rumah Dinas Wako, Jumat (2/7/2021.
Dalam hal ini, Selfi merupakan layanan pendidikan formal bagi narapidana anak di LPKA Klas I Palembang yang digaungkan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang.
Sehingga terlaksana proses belajar mengajar yang aktif, kreatif dan inovatif, meliputi kegiatan intrakurikuler, kurikuler, dan ekstrakurikuler yang mampu membentuk sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
Melalui presentasi dan wawancara kompetensi inovasi pelayanan publik tahun 2021, inovasi selfi layanan pendidikan formal bagi narapidana anak di LPKA Klas I Palembang yang telah berjalan sejak 2014 silam menjadikan salah satu unggulan. Sebelumnya berada diposisi TOP 45, kini akan menuju ke tingkat TOP 5.
“Bersyukur program kita menjadi perhatian, dan InsyaAllah berkat dukungan masyarakat kita bisa menuju ke TOP 5,” ujar Harno.
Disdik Kota Palembang bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Formal Narapidana Anak di LPKA pada tahun 2020 meluncurkan program sarana dan prasarana sekolah menengah kejuruan (SMK) yang lebih lengkap fasilitas yakni berupa jurusan bengkel, penjahit, teknik mesin.
Dalam program tersebut, tentunya banyak hal yang ingin dicapai setelah mengikuti Selfi di LPKA dengan membuka usaha atau memiliki keterampilan siap pakai.
Kepala Disdik Palembang Ahmad Zulinto menyatakan pada tahap ini pihaknya masuk dalam tingkat inovasi kekhususan, dari 150 peserta sudah dicapai ke 15.
“Target kita harus capai 5 besar. Hal ini juga berkaitan dengan sistem kependidikan di LPKA tersebut masuk kedalam tingkat khusus seperti adanya fasilitas yakni berupa jurusan bengkel, penjahit, teknik mesin. Kita juga sudah mengajukan kepada LPKA Palembang untuk meminta ke LPKA di kabupaten kota lain agar bisa mengikuti sekolah pelatihan di sini karena sarana dan prasarananya sudah memadai,” terangnya.
Kedepan pada tahun 2022, pihaknya berencana akan menambah lagi tempat praktek bengkel di lapas ini, secara lokasinya masih memadai.
Bahkan dari kelebihan di Selfi LPKA ini merupakan percontohan negara lain untuk melakukan penerapan pelatihan keterampilan.
Dia menambahkan, bahwa hal ini sudah sangat membantu mereka. Artinya apabila mereka sudah keluar mereka bisa bekerja di swasta bahkan ada yang menjadi pegawai negeri dan pengusaha.
Artinya dengan indikator yang kita terapkan melalui Selfi LPKA ini sudah sangat membantu mereka dalam persoalan hukum.
“Mereka yang sudah dibina melalui LPKA ini, alhamdulilah tidak ada yang kembali masuk penjara lagi. Sekarang total mereka yang ada didalam hampir semuanya menyelesaikan masa hukumannya dari 191 tinggal 80 orang,” jelasnya.(jay)