Banyuasin, Sriwijaya Media – Innalillahi wainailaihi rodjiun. Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilul Hasanah, KH Muhammad Mudarris SM., bin KH Moh Soleh berpulang ke rahmatullah. Almarhum dimakamkan di pemakaman keluarga Komplek Ponpes Sabilul Hasanah, Desa Purwosari Kecamatan Sembawa Banyuasin, Minggu (23/8/2020) ba’da Ashar.
Sebelum dimakamkan, para santri dan santriwati baik yang masih aktif maupun alumni berduyun berdatangan untuk melayat. Tidak hanya ribuan santri yang datang, wali santri dan wali pondok juga turun mendoakan dari dekat.
Begitu juga para pimpinan ponpes Sumsel beserta para ustadz dan ustazah dan lingkungan di Desa Purwosari Kecamatan Sembawa Banyuasin, memadati lokasi peristrirahatan terakhir almarhum KH Muhammad Mudarris, SM., bin KH Moh Soleh.
Suasana tenang di Ponpes Sabilul Hasanah dengan lantunan ayat – ayat pendek mengiringi perjalanan pimpinan pondok menghadap Illahi. Tak hanya terus dilantunkan hingga memasuki salat ashar.
Usai salat ashar, KH Muhammad Mudarris SM bin KH Moh Soleh disholatkan lalu dibawa ke pemakaman keluarga Komplek Ponpes Sabilul Hasanah di atas lahan seluas 8 hektar.
Pimpinan Ponpes Taulidin Muchlisin Desa Sukapulih Pedamaran OKI KH Turis Palimbani SH mengakui, bahwa dirinya merasa sangat kehilangan sahabat baik.
“Alhamdullilah beliau meninggalkan tapak kaki pada kita yang muda-muda. Saya sudah 44 tahun mengenal beliau, bergaul dengan beliau dan banyak meninggalkan kenangan. Sebagai orang tua, sebagai guru, sebagai pimpinan Ponpes, sahabat, beliau orangnya baik,” ucap Abah Yuris.
Dia berharap semoga KH Muhammad Mudarris, SM., bin KH Moh Soleh husnul khatimah.
“Ya Allah semoga KH Muhammad Mudarris, SM., bin KH Moh Soleh husnul khatimah,” kata Abah Yuris diaminin para santriwan dan santriwati.
Abah Yuris menuturkan, sebelumnya Almarhum pernah menitip pesan kepadanya pada saat peresmian gedung baru Ponpes Sabilul Hasanah bersama Gubernur Sumsel.
“Beliau titip pesan untuk kita menjaga Ponpes agar semuanya menjadi rukun,” kenang Abah Yuris.
Sementara itu, Nadia Arianto, santri kelas 3 Aliyah merasa sangat kehilangan sosok pimpinan pondok yang baik hati.
“Abah orangnya baik dan kami doakan agar beliau husnul khatimah,” tutur Nadia.(indra)