Baturaja, Sriwijaya Media-Program City Gas merupakan program strategis yang direncanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU sejak tahun 2017 yang tertuang dalam RPJMD 2016-2021.
Program pembangunan jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga ini adalah kebijakan Pemkab OKU yang dimaksudkan agar masyarakat dapat menikmati keberadaan gas bumi yang ada di Bumi Sebimbing Sekundang.
Hal itu terungkap saat Bupati OKU Drs H Kuryana Azis rapat koordinasi pembangunan infrastruktur jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga tahun 2020 di Kabupaten OKU bersama Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM RI Alimuddin Baso, ST., M.BA., di Ruang Rapat Bina Praja Pemkab OKU, Kamis (16/7/2020).
“Program City Gas ini diselaraskan dengan kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi yang mengutamakan pembangunan infrastruktur diantaranya infrastruktur sarana jaringan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga,” kata Bupati OKU Drs H Kuryana Azis.
Nota kesepakatan yang ditandatangani Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM pada 6 April 2020 lalu, saat ini sudah dilaksanakan pekerjaan fisik untuk tahap pertama. Yakni membangun kontruksi jaringan gas yang mencakup 2 kecamatan. Antara lain Kecamatan Lubuk Batang sebanyak 11 desa, dan kecamatan Baturaja Timur 2 desa dan 1 kelurahan, dengan panjang jaringan pipa gas terdiri dari pipa induk sepanjang 41,390 Km, dan pipa distribusi sepanjang 124,084 Km.
Pemkab OKU mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM dalam mendukung pembangunan jargas bumi dan berharap dapat dilanjutkan pada tahun anggaran 2021 untuk penyelesaian DED pembangunan jargas tahap kedua.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Alimuddin Baso, ST., M.BA., mengatakan program jargas merupakan program prioritas pemerintah yang bertujuan untuk menekan peningkatan biaya subsidi LPG 3 kg.
“Warga yang menjadi pelanggan dapat kooperatif terhadap jaringan yang telah terpasang dilingkungan sekitarnya, sehingga manfaat jaringan gas bisa dioptimalkan,” tuturnya.
Alimuddin menambahkan pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga, selain lebih menghemat subsidi LPG yaitu sekitar Rp178 miliar per tahun atau jumlah import LPG yang berkurang sekitar 25.500 ton per tahun.
Penghematan tersebut memanfaatkan APBN tahun 2019 yang menyasar sebanyak 17 kabupaten dan kota. Salah satunya adalah Kabupaten OKU.
Pelaksana KSO Pratiwi Dharma melalui Project Manager Jargas, Agus Kartika mengatakan pembangunan jargas lebih praktis lantaran dapat digunakan 24 jam serta lebih aman dikarenakan tekanan jaringan gas lebih rendah dari tekanan LPG. Artinya, apabila ada kebocoran gas langsung naik keatas ke udara bebas.
Pada kesempatan ini, Bupati OKU, Kementerian ESDM, dan OPD terkait melihat langsung sejauh mana progres pekerjaan jaringan gas di Kabupaten OKU, yaitu di Desa Lubuk Batang, dan Desa Lunggaian.(rws)