Indralaya, Sriwijaya Media-Diduga gelandangan dan anak jalanan, empat ramaja yang terdiri dari satu perempuan dan tiga laki-laki diamankan petugas Polisi Pamong Praja (Pol PP) Pemkab Ogan Ilir (OI) saat mengemis di depan minimarket Indralaya, Kamis (6/11). Seterusnya diperiksa di Dinas Sosial OI.
Keempat remaja yang masih berstatus pelajar itu yakni, Wati (13) pelajar kelas V SD 27 Kertapati, Endri (11) kelas 3 pelajar SD 195 Simpang Sungki, Farel (10) kelas 3 SD 208 Kelurahan Kemang Kertapati dan Erlan (12) pelajar kelas 5 SD Simpang Sungki.
Mereka mengaku diangkut menggunakan truk dari Palembang dan diturunkan di Indralaya. Tujuannya untuk mengemis atas suruhan seseorang bernama Billy.
Informasi diperoleh di Dinas Sosial OI, keempat anak ini di bawah ke OI pada Rabu (5/11) malam sekitar pukul 20.00WIB oleh seseorang bernama Billy, yang mereka sebut bos kecil. Mereka diangkut dengan menggunakan mobil truk.
Setelah sampai di Indralaya, keempat remaja ini mengaku di paksa turun dan diperintahkan mengemis. Dari penghasilan mengemis nanti harus disetorkan kepada bos kecil Billy.
“Kami ini sudah tiga hari lalu berada di Indralaya dengan diangkut menggunakan mobil truk, tepatnya sekitar pukul 20.00WIB, Senin (4/11) kami di bawak oleh bos Billy. Kagek pada jam yang sama, bos Billy datang dengan mintak setoran uang,” ujar Wati kepada awak media.
Sementara itu, Kadinsos OI melalui Kabid Pelayanan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Hj Sri Minarni mengakui pihaknya setelah mendapat laporan ada empat anak gelandangan di depan salah satu minimarket di Indralaya. Atas laporan itu, pihaknya langsung menurunkan petugas kelapangan untuk menindak lanjuti laporan dari masyarakat.
“Kami mendapat laporan dari masyarakat, langsung kami tindak lanjuti dengan menurunkan petugas dan hasilnya ke empat anak remaja itu akhirnya diamankan dulu di kantor dinsos OI dan nantinya akan diteruskan ke Polres OI”, ujar Sri Minarni, Rabu (6/11).
Sri Minarni menjelaskan setelah melakukan pengamanan oleh petugas dan dibantu pihak Pol PP, pihaknya juga sudah memberikan laporan kepada Dinsos Palembang dan Dinsos Propinsi untuk ditindaklanjuti. (hdn)