Kayuagung, Sriwijaya Media -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel menargetkan peningkatan produksi padi sebanyak 1,3 juta ton di tahun 2020.
Untuk mencapai target tersebut, Bupati OKI, H Iskandar, SE menyatakan akan mengerahkan segenap jajarannya untuk mengoptimalkan potensi agraris di daerah ini.
“Kami punya lahan mencapai 129 ribu Ha yang bisa dikembangkan menjadi 150 ribu hektare dengan peningkatan produksi yang ada, kami optimis bisa capai target 1 juta ton Gabah Kering Giling (GKG),” kata Iskandar pada acara panen raya program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Jejawi Kabupaten OKI, Rabu (28/8).
Iskandar merinci peningkatan produksi di OKI selama 5 lima tahun terakhir mencapai 540 ribu ton.
“Berkat dukungan pak menteri produksi padi terus meningkat dari 350 ribu ton GKG pada 2014, data terakhir produksi sudah 890 ribu ton di 2018,” ujar Bupati.
Untuk mempercepat produksi padi, OKI tengah mengoptimalkan lahan rawa lebak melalui program serasi diantaranya seluas 740 hektare di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Jejawi.
“Disini ada hamparan 740 hektare rawa lebak yang siap disulap jadi lahan pertanian, kami mohon dukungan pak mentri,” jelas Iskandar.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru menginginkan provinsi Sumsel mampu meningkatkan rangking sebagai daerah penghasil pangan.
“Kita mampu menyalip tiga provinsi dalam peningkatan produksi padi dari 8 besar sekarang 5 besar 2021. Melihat potensi 200 ribu Ha lahan pertanian di Sumsel kita bisa rangking ,” tutur Gubernur.
Target 1 juta ton untuk OKI, lanjut Gubernur, bukan hal sulit, melihat potensi lahan dan kinerja pertanian di OKI.
“Kalau 1 juta ton itu saya yakin Pak Bupati bisa. Apalagi lihat semangat petani disini,” jelas Gubernur.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengungkapkan Kementan tengah mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa pasang surut dan lahan lebak guna menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.
Menteri Amran menjelaskan, proyek rawa garapan ini difokuskan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
“Hitung-hitungannya kalau melihat potensi yang ada, 1 juta ton itu target yang mudah. Saya minta Pak Bupati tambah jadi 1,3 ton,” kata Menteri Amran.
Untuk mencapai target tersebut, Kementan siap membantu dengan menambah alat pertanian.
“Sampai hari ini ada 1.700 alat yang sudah dibantukan. Kali ini saya tambah lagi 20 unit excavator tapi 2 bulan saya minta sudah capai target. Kalau capai target akan dikirim lagi alat. Ini perintah pak menteri,” terang Menteri.
Amran menjelaskan melalui program serasi, Kementan ingin mengoptimalkan lahan rawa untuk diubah menjadi areal pertanian.
Sebanyak 33,40 juta hektare lahan rawa di Indonesia dapat diubah menjadi areal pertanian strategis.
“Melalui program serasi kita ingin menekan kebakaran, mensejahterakan petani, memanfaatkan teknologi serta membangunkan lahan tidur,” akunya.(abu)