MUBA-Pembangunan jalan aspal karet di Desa Mulya Rejo B4, Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus menjadi sorotan banyak pihak, baik di tingkat regional maupun nasional.
Setelah mendapatkan penghargaan inovasi infrastruktur terbaik pada saat peringatan Hari Bakti PU dari Kementerian PUPR beberapa waktu lalu, inovasi pembangunan yang di inisiatori Bupati Muba Dodi Reza tersebut kali ini mendapat sorotan dari pihak Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (2/2).
“Ya, bahkan Minggu satu pekan laku dinas terkait dari Provinsi Jambi juga langsung meninjau dan belajar ke Muba untuk mengetahui teknis dan detail pembangunan jalan aspal karet,” ungkap Plt Kepala Dinas PU PR Musi Banyuasin Herman Mayory ST., MT., didampingi Kasi Pembangunan Jalan PUPR Muba Edi Sarwono ST., M.si.
Dalam kesempatan studi banding ke Muba, rombongan Pemprov Kalsel yang terdiri dari unsur Dinas Perkebunan, Bappeda, Dinas PU PR Kalimantan Selatan dan Dinas Perkebunan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Tanah Laut tampak takjub dan antusias melihat secara langsung lokasi pembangunan jalan aspal bercampur karet yang menerapkan Sistem Teknologi SKAT (Serbik Karet Alam Teraktivasi) dan pertama di Indonesia yang menggunakan dana yang bersumber dari APBD Muba.
“Kami ingin belajar dan ingin mengadopsi penerapan aspal karet di Kabupaten Musi Banyuasin ini. Ini inovasi pembangunan infrastruktur yang luar biasa dan memberikan kontribusi yang besar nantinya untuk masyarakat luas,” terang Drh Suparmi MS Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel. Sebagai Kepala Rombongan Tim Pemprov Kalsel.
Menurut dia, pihaknya mengapresiasi kebijakan Bupati Muba Dodi Reza Alex karena banyak dampak yang bisa dirasakan dari implementasi pembangunan jalan aspal karet.
“Impact yang dirasakan bagi petani karet kita kedepannya. Diisisi lain bisa menguntungkan petani karet. Kami merasa sangat perlu belajar ke Muba untuk nantinya bisa menerapkan pembangunan jalan aspal karet di Kalimantan Selatan. Jika program bapak Bupati Muba ini diterapkan di seluruh kabupaten kota se Indonesia, maka harga karet rakyat akan naik. Makanya, kami serius membawa tim termasuk tim dari Kabupaten Prov Kalsel kesini,” terangnya.
Sejak diterapkan pada Oktober 2018 lalu, pembangunan infrastruktur jalan aspal bercampur karet di Kabupaten Muba terus menuai apresiasi dan pengakuan positif dari berbagai pihak. Bahkan, beberapa waktu lalu Presiden RI Joko Widodo menyebutkan pembangunan jalan aspal karet di Muba merupakan jalan keluar untuk mendongkrak harga karet di kalangan petani.
Sementara itu, awal mula inovasi pembangunan jalan aspal karet di Muba tersebut disebabkan anjloknya harga karet di kalangan petani rakyat dan membuat keprihatinan bagi Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin. Tak ingin kondisi itu berlarut dan membuat keterpurukan bagi petani karet, Pemkab Muba akhirnya menerapkan pembangunan jalan aspal berbahan karet yang pertama kali diterapkan di Indonesia.
“Untuk tahap pertama ini kita bangun jalan aspal berbahan campuran karet di Desa Mulya Rejo B4 Kecamatan Sungai Lilin dengan panjang jalan 465 meter,” kata Bupati Muba, Dodi.
Dodi Reza Alex menyebutkan, kalau seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi di Indonesia komitmen untuk menerapkan pembangunan jalan aspal karet dalam kegiatan proyek perbaikan jalan dan pembangunan jalan tentu akan begitu banyak penyerapan aspal karet rakyat yang akan diserap
“Sehingga harga karet rakyat kita seluruh Indonesia akan naik. Contoh Muba baru tahap awal saja di pembangunan jalan sepanjang 465 meter sudah menyerap karet rakyat hampir 9 ton. Jadi, kalau jalan negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten se Indonesia menggunakan penerapan teknologi aspal karet ini, bayangkan saja akan ada berapa ton karet petani rakyat kita yang dapat terserap dan ini baru untuk kebutuhan dalam negeri saja ” jelas Dodi.
Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumsel ini menambahkan, pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet di Muba menggunakan dana APBD Tahun Anggaran 2018 dan menelan anggaran sebesar Rp1,8 miliar.
“Untuk faktor ketahanan, metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini lebih tahan dan kuat, dan di beberapa negara sudah menerapkan inovasi ini,” aku Dodi.
Sebelumnya, Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PU PR, Deded Permadi Sjamsudin mengatakan upaya yang dilakukan Pemkab Muba mengimplementasikan pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet sudah sangat tepat dan merupakan penerapan pertama di Indonesia untuk kategori jalan tingkat kabupaten.
“Kami apresiasi langkah dan terobosan Bupati Muba dalam mengimplementasikan ini. Kami harapkan akan terus berkembang dan perbaikan ruas jalan di Kabupaten Muba nantinya akan konsisten menggunakan metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet alam,” tuturnya.
Deded berharap, bagi daerah-daerah lain untuk mencontoh Kabupaten Muba dalam melakukan terobosan dan inovasi perbaikan ataupun pembangunan jalan daerah.
“Kami berharap daerah lain bisa mencontoh Kabupaten Muba, terutama bagi daerah-daerah penghasil karet. Kami yakin jika semua pemerintah baik pusat dan daerah menerapkan ini, maka harga karet rakyat akan kembali stabil.(rel)