KAYUAGUNG – Kepolisian Resort (Polres) OKI bekerjasama dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) OKI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Tradisional Kayuagung guna mengecek stabilitas harga kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) jelang Hari Natal dan Tahun Baru 2018, Selasa (12/12).
Sidak dipimpin langsung Kapolres OKI AKBP Ade Harianto, SH., MH didampingi Kepala Dinas Perdagangan OKI Sudiyanto Djakfar, S.Sos., M.Si dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman dan Holtikultura OKI, H Syarifudin,SP., M.Si serta perwakilan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan OKI.
Kapolres OKI AKBP Ade Harianto, SH., MH menyatakan, sidak pasar ini bertujuan mengecek situasi harga sembako jelang hari natal dan tahun baru dengan melibatkan OPD terkait Pemkab OKI.
“Hasilnya, berdasarkan pantauan memang ada terjadi kenaikan, namun tidak terlalu sigfinikan. Kisaran kenaikan antara Rp1.000 hingga Rp3.000. Seperti beras biasa hanya naik Rp1.000 per kilogram,”kata Kapolres.
Dalam hal ini, pihaknya tergabung dalam Satgas Pangan berkewajiban memonitor bahan-bahan sembako untuk kebutuhan masyarakat agar jangan sampai terjadi kenaikan signifikan sehingga berdampak kepada masyarakat.
“Lebih-lebih jika ada upaya penimbunan atau mengambil keuntungan dengan cara tidak wajar. Makanya kami cek apakah ada indikasi penimbunan atau tidak,” ujar Kapolres
Kapolres melanjutkan, indikasi disini ialah barang langka di pasaran, sementara di gudang ada. Jika mrmang terjadi, maka pihaknya tidak segan memberikan tindakan tegas bagi oknum yang bermain mencari keuntungan.
Setali tiga uang, Kepala Dinas Perdagangan OKI, Sudiyanto Djakfar, S.Sos., M.Si menambahkan, setelah dipantau, tidak ditemukan sembako yang mengalami kenaikan signifikan.
“Untuk sementara harga sembako relatif stabil. Jika nanti ditemukan terjadi kenaikan signifikan, maka nanti kita akan koordinasikan dengan instansi terkait untuk segera ditindaklanjuti,” jelasnya.
Begitupun untuk pasokan sembako, sampai saat ini tidak ada masalah.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman dan Holtikultura OKI, H Syarifudin menambahkan, untuk kebutuhan sayuran relatif stabil. Hanya saja pendistribusian sayuran ke pasar tradisional yang diklaim belum lancar.
“Disisi lain kita juga terus melakukan pembinaan terhadap asosiasi pedagang sayur maupun asosiasi produsen. Hal ini dalam rangka agar petani sayur dapat memenuhi kebutuhan sayur bagi masyarakat Kabupaten OKI,” tutur Syarifudin.(abu)