KAYUAGUNG – Kerusakan sejumlah titik jalan, khususnya di dalam Kota Kayuagung kembali disoal. Sebagian besar pengguna jalan makin hari makin mengeluhkan kerusakan jalan dimulai dari pangkal jembatan hingga arah Jalan Sepucuk, tepatnya arah Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Pantauan dilapangan, kerusakan jalan dalam Kota Kayuagung itu lebih ditenggarai oleh lalu lalang kendaraan jenis tronton bermuatan paku bumi, fuso maupun truk bermuatan tanah dan material lain milik PT Waskita atas pengerjaan pembangunan jalan tol.
Kerusakan jalan makin parah lantaran tingginya intensitas hujan dalam kurun satu pekan terakhir.
Sejumlah titik jalan terlihat lubang besar menganga seperti di sekitaran TK Pertiwi Kayuagung, seputaran SMK N 1 Kayuagung, hingga menuju ke TPA.
Selain kerusakan jalan, lalu lalang kendaraan berat tersebut kerap menimbulkan kemacetan hingga beberapa kilometer yang terjadi siang hingga sore hari.
Sebagian besar warga selaku pengguna jalan berharap agar pemerintah dapat segera mendesak manajemen Waskita untuk memperbaiki jalan sepanjang Jalan Sepucuk agar aktivitas sehari-hari dapat berjalan lancar.
“Ketika hujan, lubang menganga digenangi air dan jalanan menjadi becek serta licin akibat sisa tanah yang berserakan. Disisi lain, ketika panas, jalan menjadi berdebu,” kata Gulu, warga Kotaraya, Selasa (28/11).
Menurut dia, selama ini lalu lalang kendaraan berat melintasi Jalan Sepucuk ini tidak mengenal waktu. Seharusnya, ada jam-jam tertentu yang bisa dilalui kendaraan tersebut melintasi Jalan Sepucuk.
“Kami heran juga kendaraan membawa paku bumi saja tidak mengrnal waktu. Kadang terlihat pagi hari, siang hari, sore hingga malam hari. Wajar, ketika jadwal kendaraan berat saja tidak dikontrol, imbasnya bisa-bisa mencelakai kendaraan lain seperti sepeda motor yang melintas. Sudah berapa banyak pengendara yang menjadi korban dari kendaraan berat yang melintas,” ucapnya.
Dia berharap pemangku kepentingan tidak tutup mata melihat kondisi rusaknya jalan ini.
“Bukannya kami tidak mendukung program nasional atas pembangunan jalan tol. Tapi, perbaikan secara continue tetap harus dilakukan pihak Waskita. Karena lalu lalang kendaraan berat bermuatan lrbih dari 30ton,” jelasnya.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gasak, Iwan Gondrong mengecam keras kerusakan jalan yang diakibatkan lalu lalang kendaraan proyek PT Waskita Karya yang diduga melrbihi tonase ditetapkan.
“Kerusakan jalan sudah jelas-jelas lantaran banyaknya kendaraan pengangkut material proyek pembangunan jalan tol milik PT Waskita Karya melintas. Ya, sudah menjadi kewajiban Waskita untuk memperbaikinya,” kata Iwan.
Dia mengaku jika jalan menuju ke Sepucuk belum diperbaiki, diperkirakan kondisi jalan makin parah.
“Bayangkan saja, seperti didekat SMKN1. Jalan itu kan baru tahun ini diperbaiki dan diaspal. Tapi sekarang kondisinya sudah rusak. Belum lagi kerusakan trotoar disepanjang Jalan Sepucuk. Wajar jalan cepat rusak, tonase mengangkut material bisa lebih dari 30 ton,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang OKI, Ir H M Hapis, MM., melalui Sekretaris H Sujasmin membenarkan adanya kerusakan jalan didalam Kota Kayuagung.
“Sebelum dua bulan lalu, kami bertemu dengan manajemen Waskita. Alhasil, mereka (Waskita) menyanggupi akan memperbaiki jalan yang dilalui kendaraan berat. Perbaikan menyeluruh baru akan dilakukan jika proyek selesai,” jelasnya.
Dia menyarankan agar kendaraan pengangkut material proyek jalan tol dapat membawa muatan sesuai ketentuan sehingga kerusakan jalan dapat diminimalisir.
“Tercatat ada sekitar 40.000 batang paku bumi yang akan dibawa ke arah Jalan Sepucuk untuk pengerjaan pembangunan jalan tol,” ujarnya.(abu)