Triwulan II, Realisasi APBN di OKI Terserap 55 Persen

Triwulan II, Realisasi APBN di OKI Terserap 55 Persen
Kepala Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan Palembang, Siti Sundari saat mengunjungi Pemkab OKI di Kayuagung, belum lama ini

KAYUAGUNG- Dibawah kepemimpinan Bupati OKI H Iskandar, SE, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI diklaim menjadi kabupaten paling cepat dalam penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Dari 17 kabupaten/kota di Sumsel, Kabupaten OKI paling tercepat menyerap APBN. Hingga triwulan II/2017, realisasi serapan APBN capai 55 persen atau sekitar Rp240 miliar dari target Rp413miliar.

Bacaan Lainnya

Kepala Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan Palembang, Siti Sundari mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kinerja Pemkab OKI dalam menyerap dan merealisasikan anggaran pusat ini.

“Kalau OKI itu tidak perlu dikejar laporannya, sebelum jatuh tempo laporan sudah masuk di kami, tepat waktu, lengkap dengan outputnya,” kata Sundari di Kayuagung, belum lama ini.

Menurut Sundari, daerah dipacu untuk mempercepat realisasi anggaran yang dikucurkan pusat untuk mendorong laju perekonomian di daerah.

“Ketika penyerapan anggaran terganjal, maka akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Sanksi kepada daerah jika penyerapan lamban, maka terjadi pemangkasan Dana Alokasi Khusus (DAK),” tuturnya.

Sundari merincikan untuk penyerapan DAK fisik OKI sudah capai 27, 07 persen, jauh diatas provinsi 21,8 persen dan terendah Kota Prabumulih baru 8,03 persen. Sedangkan Dana Desa (DD) di OKI sudah terealisasi 57,94 persen ke rekening desa.

“Ini capaian yang sangat luar biasa dalam percepatan pembangunan di desa,” ucapnya.

Menyikapi hal itu, Bupati OKI H Iskandar, SE mengatakan adapun upaya menggenjot serapan APBN adalah dengan mempercepat proses tender dan pekerjaan.

“Kepala OPD juga dituntut untuk bekerja cepat dan sesuai prosedur berlaku,” kata Bupati.

Bupati OKI juga menghindari adanya pola penyerapan anggaran yang masih menumpuk pada akhir tahun anggaran atau triwulan IV.

Bupati menjelaskan jika OPD pengelola APBN memiliki kinerja penyerapan anggaran rendah, maka dirinya tidak segan-segan untuk melakukan evaluasi.

Kendatipun besaran anggaran pusat tahun 2017 sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya, namun dari segi peruntukannya justru lebih berkualitas, karena betul-betul dibutuhkan dan sesuai dengan harapan rakyat.

“Seperti pembangunan jalan Kayuagung Supucuk yang sudah dituntaskan pada tahun ini. Artinya segmentasi alokasi anggaran dinilai sudah tepat demi untuk kemaslahatan umat,” jelas Bupati OKI. (abu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *