KAYUAGUNG-Kebakaran kembali mengamuk di wilayah Kabupaten OKI. Kali ini, si jago merah melalap bangunan gudang milik PT Dinamika Usaha Jaya, sebuah perusahaan perkebunan tebu di Desa Penyandingan (Tanjung Bubuk), Kecamatan Tulung Selapan pada Sabtu (22/4) sekitar pukul 02.00WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Sementara kerugian ditaksir capai Rp268.450.000.
Informasi yang dihimpun dilapangan, kobaran api melalap ludes bangunan gudang yang terbuat dari kayu berukuran 8 x 12 meter. Bangunan itu digunakan sebagai kantor sementara dan gudang alat pemadam kebakaran serta gudang material bangunan maupun BBM.
Awal mula, api muncul diketahui dua petugas jaga yaitu Ansori, 45, dan Mustari, 37, warga Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tulung Selapan OKI.
Menurut keterangan Ansori, seperti biasa dirinya bersama rekannya Mustari melaksanakan kegiatan rutin yakni mengontrol kondisi keamanan seputar camp, tepatnya sekitar pukul 22.00WIB.
Patroli dimulai dari pos jaga di depan camp, lalu mengecek kondisi kapal air (ketek) atau speedboot dan gudang penyimpanan BBM, material serta alat pemadam kebakaran.
“Saat itu petugas jaga tidak melihat bangunan atau gudang yang terbakar, lalu mereka kembali ke pos jaga sekitar pukul 24.00WIB,” kata Kapolres OKI AKBP Ade Harianto, SH, MH didampingi Kapolsek Tulung Selapan AKP Ferdi Ferdiyanto melalui Brigpol Arie Wibowo Bhabin Polsek Tulung Selapan, Minggu (23/4).
Selanjutnya, sekitar pukul 02.00WIB, kedua petugas kembali melaksanakan kontrol dan pada saat itulah mereka berdua melihat bangunan gudang sudah terbakar dan api sudah membesar.
Mendapati kondisi itu, kedua petugas berteriak meminta bantuan kepada karyawan lainnya dan melaporkan kejadian tersebut ke Ketua Keamanan yaitu Sopian.
“Sopian bersama Edi, Marsudi dan dibantu regu RPK mencoba membuka gudang menyimpan alat pemadam kebakaran. Namun dikarenakan api sudah membesar sehingga sulit untuk dipadamkan,” terangnya.
Akibat dari kejadian tersebut, bangunan gudang berikut barang-barang yang ada didalamnya hangus terbakar dan ditaksir kerugian capai Rp268.450.000.
Berdasar keterangan Ansori dan Mustari, diduga api berasal dari ruang tengah dan menjalar sampai ke atap bangunan.
“Kita telah mendatangi TKP dan memasang police line dan mencatat keterangan saksi-saksi dan dokumentasi serta arahkan perusahaan untuk melapor ke pihak berwajib,”ujarnya.
Saat ini, penyebab kebakaran bangunan tersebut belum diketahui dan masih dalam proses penyelidikan.
“Sejak perkebunan tebu ini berdiri satu tahun, tidak ada permasalahan dengan warga Desa Penyandingan. Bahkan masalah ganti rugi lahan sudah dilaksanakan dan perusahaan juga turut mempekerjakan masyarakat sekitar,”tuturnya.(fian)