Geger, Kantor Bupati Ogan Ilir Disambangi KPK

IMG-20191107-WA0057

Indralaya, Sriwijaya Media- Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemkab Ogan Ilir (OI) mendadak geger. Pasalnya ada 4  anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba-tiba menyambangi Kantor Bupati OI, Kamis (7/11).

Berita yang berkembangpun simpang siur, karena diduga ada sejumlah proyek fisik yang menjadi sorotan KPK akibat terindikasi korupsi.

Bacaan Lainnya

Tapi belakangan terpantau bila anggota KPK itu menggelar rapat tertutup, dengan pejabat pemerintahan Bumi Caram Seguguk tersebut.

Pantauan di lapangan, para petugas tersebut sudah berada di dalam Ruang Rapat Bupati sejak pukul 10.00 WIB. Mereka mengenakan batik, dan mengadakan rapat yang dipimpin langsung Bupati OI Ilyas Panji Alam, Sekda OI Herman, Asisten II Pemkab Muhsin Abdullah dan Inspektor Inspektorat OI Ridhon Latif.

Dalam rapat itu, hanya ada beberapa dinas tertentu yang diundang. Seperti Inspektorat, Bapenda, Bapedda, Dinas PU PR,  Perkim,  Pelayanan Perizinan Satu Pintu, BPKAD, dan sebagainya.

Sekitar pukul 12.30 WIB, mereka pun keluar dari ruang rapat bupati.

Menurut Koordinator Wilayah II KPK Abdul Haris, mereka melakukan monitoring dan evaluasi terkait rencana aksi program pencegahan korupsi terintegrasi.

“Khususnya ada 3, yaitu terkait pertama optimalisasi pendapatan daerah, aset daerah dan terkait MCB atau monitoring centre,” ujarnya kepada awak media.

Dia mengatakan, rapat tersebut digelar tertutup karena ada yang harus dibahas dengan internal Pemkab. Pembahasan tersebut meliputi tentang optimalisasi pendapatan daerah, aset daerah, perbaikan manajemen SDM, dana desa, pelayanan terpadu satu pintu dan lain-lain.

“Ini kan internal, karena apa. Bukan untuk diliput, ada pembahasan sesama teman-teman di Pemda. Tidak ada yang rahasia, apa yang mau dirahasiakan,” ungkapnya.

Terkait program itu, pihaknya akan intens memantau sejauh mana progress tersebut berjalan di tiap Kabupaten.

“Kita 3 bulan sekali melakukan monitoring, tetap kita pantau. Kalau tidak, dipantau kita tidak tahu progresnya,” jelasnya. (hdn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *