Indonesia Klaim Berhasil Bangun Industri Gula Terintegrasi di Lahan Rawa

Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika (tengah) didampingi Direktur Operasional PT PNS Deni Gunawan dan lainnya kunker ke PT PNS OKI, belum lama ini/sriwijayamedia.com-ilang
Sriwijayamedia.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus untuk mendorong peningkatan produktivitas dan pengembangan industri gula, terutama melalui konsep terintegrasi dengan perkebunan tebu, baik di wilayah dataran tinggi maupun lahan rawa.
Langkah ini dilaksanakan guna mengakselerasi pemenuhan kebutuhan gula yang kian meningkat, baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun untuk bahan baku bagi sejumlah sektor industri penggunanya.
“Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan perkebunan tebu di lahan rawa. Perkebunan yang berlokasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, menjadi perkebunan pertama di Indonesia yang berada di lahan rawa. Perkebunan ini dikembangkan oleh PT Pratama Nusantara Sakti (PNS) sejak tahun 2009,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika, di Jakarta, Kamis (18/5/2023).
Kemenperin memberikan apresiasi atas upaya dan keberhasilan yang dicapai oleh PT PNS dalam pengembangan industri gula terintegrasi dengan perkebunan tebu di lahan rawa.
Beberapa waktu lalau, Dirjen Industri Agro melakukan kunjungan kerja (kunker) ke PT PNS di OKI, Sumsel.
PT PNS melakukan penanaman tebu pertama kali pada tahun 2013, dan sampai tahun 2022 telah menanam seluas 11.400 Ha, termasuk program kemitraan seluas 211 Ha yang melibatkan tidak kurang 133 Kepala Keluarga (KK).
Tanaman tebu di lahan rawa ternyata di atas rata-rata produktivitas tanaman tebu nasional, yaitu mencapai 100 ton/ha.
PT PNS telah menyelesaikan pembangunan pabrik gula dengan kapasitas 6.000 ton cane per day (TCD) dan melakukan commissioning pada tahun 2020.
Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika (kiri) didampingi Direktur Operasional PT PNS Deni Gunawan dan lainnya kunker ke PT PNS OKI, belum lama ini/sriwijayamedia.com-ilang
Produksi gula secara komersial dari tanaman tebu dimulai tahun 2021, PT PNS telah siap menambah investasi untuk meningkatkan kapasitas giling menjadi 12.000 TCD dengan upaya-upaya pembukaan lahan baru dan pengembangan kemitraan penanaman tebu menjadi 25.000 Ha.
“PT PNS adalah perusahaan pionir yang telah menyulap pemanfaatan lahan rawa menjadi perkebunan tebu produktif di Indonesia, dimana PT PNS telah berhasil melakukan alih fungsi lahan rawa (lahan marjinal) yang tidak produktif menjadi lahan produktif untuk penanaman tebu,” papar Putu.
Menurut dia, usaha pemanfaatan lahan rawa sebagai lahan produksi gula tebu masih menghadapi beberapa kendala yang menyebabkan Harga Pokok Produksi (HPP) gula menjadi tinggi, seperti biaya transportasi yang tinggi untuk transportasi sarana dan prasarana (alat, pupuk, dan batu bara).
“Selain itu, kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja perkebunan baik dari sisi jumlah maupun kualitas, serta kesulitan untuk melakukan mekanisasi pertanian dikarenakan jenis tanah marine clay yang sulit untuk mobilisasi mesin dan peralatan,” tutur Direktur Operasional PT PNS Deni Gunawan.
Sementara itu, Direktur Pendukung Bisnis PT PNS Isman Hariyanto membenarkan bahwa sarana transportasi menjadi salah satu penunjang utama dalam meningkatkan daya saing produk gula PT PNS.
“Saat ini, akses menuju Tol Kayu Agung dari Dusun Waduk Gajah Mati, luar area PT PNS sekitar 225 KM, dimana sebagian besar telah dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI, diharapkan pembangunan sisa jalan dapat dilanjutkan untuk meningkatkan akses dan kemudahan transportasi baik untuk masyarakat dan industri,” ungkap Isman.
PT PNS berkomitmen mendukung program pemerintah untuk menjadi role model dalam pemanfaatan lahan rawa menjadi perkebunan tebu.
Mengacu pernyataan pemerintah pada saat panen perdana PT PNS tahun 2019 bahwa luas daerah rawa di seluruh Tanah Air sekitar 21 juta Ha, yang bisa ditanami atau bisa diolah sekitar 8-10 juta ha.
Untuk memenuhi kebutuhan gula nasional, hanya dibutuhkan lahan rawa seluas 1 juta ha untuk penanaman tebu.(ilang)
BERITA TERKAIT
Manjakan Konsumen, Astra Motor Sumsel Service Visit ke Karyawan PT Semen Baturaja
Ibis Hotel Palembang Sanggar Tawarkan Suasana Bersantai Bagi Tamu Bisnis
Kagum Kepemimpinan AHY, Model Asal NTB Ini Maju Pileg 2024
Forkopimda dan OPD di Muba Bersinergi Gelar Senam Bersama
Juni 2023, ARSSI Cabang Sumsel Gelar South Sumatera Health Tourism
Gubernur Deru Ajak Dexa Medica Dukung Program Sumsel Health Tourism Destination
Maknai 28 Tahun, Telkomsel Usung Semangat #BersamaJadiTerdepan
Soal Aliran Dana Korupsi BTS ke Gerindra, Wakil Ketua DPR RI Sufmi : Itu Tidak Benar
Tentukan Pengurus Baru, Pesti Sumsel Gelar Musprov di Lahat
KPID Sumsel Jadi Inisiator Pengawasan Media Baru
Elemen Masyarakat Rekomendasikan Lalu Niqman Zahir Sebagai Pj Gubernur NTB
Teknisi Honda Indonesia Juarai Kompetisi Teknik Sepeda Motor se-Asia Oceania
Sah, Gubernur Herman Deru Serahkan SK Perpanjangan Pj Bupati Muba
DPRD OKI Umumkan Ajuan Pengunduran Diri Bupati OKI Melalui Rapat Paripurna
Asisten 1 Setda Sumsel Launching Kurikulum Muatan Lokal DAS dan Gambut Bagi Siswa SD
Musim Haji 2023, Telkomsel Hadirkan Paket RoaMAX Haji dan Operasikan GraPARI Mekah
Opini : Polisi RW, Ide Yang Keren
Hadir di Rakerda VII REI Sumsel, Ini Harapan Gubernur Deru
Tingkatkan Layanan Kesehatan, Pemkab Muba Bangun Gedung IGD dan ICU RSUD Sungai Lilin
Asisten 1 Setda Sumsel : Semua Pihak Siap Laksanakan Operasional Embarkasi
STIE Serelo Lahat Yudisium 58 Mahasiswa