Terima Presiden Iran, Ketua DPR Dorong Peningkatan Hubungan Investasi

user
Darfian Mahar Jaya Suprana 23 Mei 2023, 19:21 WIB
untitled

Sriwijayamedia.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Dalam pertemuan bilateral itu, Puan menekankan pentingnya peningkatan kerja sama Indonesia-Iran di berbagai bidang.

Tiba di Gedung DPR, Presiden Ebrahim disambut langsung oleh Puan. Presiden Ebrahim datang didampingi oleh sejumlah delegasi Iran, diantaranya Menteri Luar Negeri Iran Amirabdollahian, Menteri Teknologi, Informasi dan Komunikasi Iran Isa Zarepour dan Menteri Perminyakan Iran Javad Owji.

Pertemuan bilateral digelar di Ruang Abdul Muis, Gedung Kura-kura, Kompleks Parlemen. Puan pun didampingi oleh Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto.

Dalam pertemuan tersebut, Puan menyinggung soal pertemuannya dengan Ketua Parlemen Iran, Baqer Qalibaf, di sela-sela Konferensi Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Parliamentary Union of the Organisation of Islamic Cooperation (PUIC) ke-17 yang digelar di Aljazair, Januari lalu.

Puan pun mendorong isu penguatan hubungan bilateral dalam bidang ekonomi, perdagangan dan investasi. Mengingat, pada tahun 2022 lalu total perdagangan kedua negara mencapai 257,2 juta US Dollar.

Total tersebut meningkat 25 persen dibanding tahun 2021 yang bernilai 208,9 juta US Dollar.

"Saya juga mendorong peningkatan perdagangan kedua negara melalui pengesahan perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) RI-Iran," tutur Puan.

Puan mendukung peningkatan hubungan masyarakat Indonesia dan Iran agar terus dikembangkan demi kemajuan bersama serta untuk kesejahteraan rakyat kedua negara.

"Hubungan antar generasi muda merupakan investasi bagi eratnya hubungan Indonesia dan Iran di masa depan," ungkap Puan.

Puan pun berharap Presiden Ebrahim mendukung kerja sama parlemen Indonesia dengan Parlemen Iran dalam menangani berbagai permasalahan global.

Menurutnya, kedua negara perlu bekerja sama menciptakan perdamaian dunia dan menurunkan ketegangan di kawasan seperti di Timur Tengah dan Asia Tenggara.

“Parlemen kedua negara sebagai penjaga (guardian) demokrasi dapat bertukar pikiran dalam upaya menjaga berjalannya demokrasi, rule of law dan hak asasi manusia di negara kita masing-masing,” terang Puan.

Iran sendiri merupakan salah satu mitra politik utama Indonesia, pada tingkat regional dan internasional sejak tahun 1950.

Fokus utama hubungan bilaterang Indonesia-Iran selain soal pemberdayaan perempuan, yakni dalam hal kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), ekonomi-perdagangan, serta kerja sama dalam menciptakan kestabilan di Teluk Persia.

Untuk diketahui, ekspor utama Indonesia ke Iran mencakup kelapa sawit, kertas dan produk kertas, papan kayu, suku cadang turbin gas sabun mandi dan karet.

Sedangkan impor utama Indonesia dari Iran mencakup LPG, bitumen, aspal, petroleum jelly, paraffin wax dan kurma. (adjie)

Kredit

Bagikan