Wacana Ganjar-Prabowo Mengerucut di Kalangan Akar Rumput Pendukung PDIP

Ketua Anak Ranting PDIP Kelurahan Penjaringan Datu Saputra (66) dan loyalis PDIP Yuwono Hariyadi (63)/sriwijayamedia.com-santi
Sriwijayamedia.com - Wacana Ganjar-Prabowo sebagai kandidat capres dan cawapres dikalangan akar rumput (grassroot) pendukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) maupun relawan Jokowi sebenarnya sudah menjadi perbincangan dalam beberapa bulan terakhir.
Kedua nama itu bahkan muncul dan disandingkan untuk berpasangan lantaran dari pengurus pusat PDIP belum juga mengumumkan nama kandidat capres dan cawapres yang hendak dijagokan dalam Pilpres 2024.
Disisi lain kedua nama itu menjadi alternatif harapan seandainya menjadi salah satu pilihan mereka.
Dalam obrolan santai yang membahas seputar Pilpres 2024, Ketua Anak Ranting PDIP Kelurahan Penjaringan sekaligus Penanggung Jawab Posko Gotong Royong PDIP Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) Datu Saputra (66) mengungkapkan seandainya diminta menyebutkan nama kandidat capres yang diinginkan, maka nama Ganjar Pranowo yang kini masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) adalah nama capres yang dijagokan.
Sedangkan untuk nama kandidat cawapres yang diharapkan mendampingi Ganjar, Datu belum mengetahui pasti siapa yang akan dipasangkan.
Namun dirinya memiliki kriteria kandidat cawapres yang diharapkan yaitu figur mumpuni, berasal dari luar parpol dan sanggup bekerja secara nyata.
Dia berharap pasangan capres dan cawapres nantinya harus mampu menghadapi tantangan kedepan yang akan dihadapi negara. Namun sebagai loyalis partai, Datu tentu menyerahkan semua keputusan pada Ketua Umum (Ketum) PDIP untuk menentukan nama capres dan cawapres yang akan diusung.
"Menuju Pilpres 2024, baru sebagian kandidat capres yang terlihat karena tokoh yang dijagokan saja belum tahu. Seandainya diminta menyebutkan nama kandidat capres yang diinginkan, maka nama Ganjar Pranowo. Yang penting untuk nomor satunya adalah Ganjar. Sedangkan cawapresnya bisa siapa saja", usul Datu, Minggu (12/3/2023).
Usulan Ganjar sebagai kandidat capres juga diungkapkan loyalis PDIP Yuwono Hariyadi (63).
Menurut dia, kriteria untuk capres dan cawapres yang utama adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu pula, ia memunculkan nama Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di posisi cawapres mendampingi Ganjar.
Tak masalah baginya manakala dahulu Prabowo selalu gagal memenangkan pemilu. Sebab kali ini posisi Prabowo adalah cawapres, bukan capres.
Alasan lainnya karena stabilitas keamanan nasional masih menjadi prioritas utama. Apalagi Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai suku agama, maka Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila yang tepat.
"Kriteria capres dan cawapres yang utama adalah NKRI. Harapan saya Prabowo sebagai cawapres dan Ganjar sebagai capres," ungkap Yuwono.
Jika Ketum DPP PDIP mengumumkan nama capres dan cawapres selain Ganjar pada posisi capres, dan Prabowo sebagai cawapres, masih kata Wiyono, hal itu sangat berpotensi membuat PDIP terpecah.
Seandainya Megawati memaksakan nama putrinya Puan Maharani untuk posisi capres, tentu akan menurunkan popularitas partai.
Terlebih bicara soal gender, langkah Ketum PDIP untuk menjadi capres berkali-kali gagal karena perempuan.
"Jangan kecewakan 'orang-orang' bawah karena grassroot mendukung partai tanpa harapan apapun. Yang penting Indonesia aman, tentarm, dan rukun," harap Wiyono kepada Ketum DPP PDIP.
Jika Ketum PDIP tidak mengajukan nama Ganjar, maka sebagai pendukungnya ia jelas merasa kecewa.
"Sebagai pendukung kita kecewa saja, tapi tetap militan di PDIP. Meski demikian, saya yakin support untuk memilih nama capres yang ditetapkan Ketum (jika bukan Ganjar), tentunya jelas akan berkurang. Karena tidak sesuai dengan hati nurani atau angan-angan para simpatisan.
"Bagaimanapun butuh persatuan untuk pemilu," jelasnya. (Santi)
BERITA TERKAIT
MMD : Pelaporan Polisi Diduga Upaya Kaburkan Isu Dana Haram Rp349 Triliun
Kasus Tedi Minahasa Kunci Reformasi Kepolisian dan Kebijakan Narkotika
Gubernur Deru Lantik Pj Bupati Apriyadi Jadi Sekda Muba Definitif
Raih Dua Rekor MURI, Inovasi MAKUKU Diganjar Apresiasi Kemenkes RI
Mantan Ketua Bawaslu Sumsel Jadi Saksi Dalam Sidang Korupsi Hibah Bawaslu Prabumulih
Diduga Minta Uang ke Calon PPK, Ketua KPU Lahat Diperiksa DKPP
Disdag Sumsel Pastikan Stok Sembako Jelang Idul Fitri 1444 H Relatif Aman
Ini Respon Cepat Wawako Fitri Mendengar TPU Kebun Buna Terendam Banjir
Massa Aksi Desak Pemkab Lahat Selesaikan Sengketa Lahan di IUP PT Priamanaya Energy
GAMKI : Jangan Campuradukkan Olahraga dan Politik
Pemkab Muba Tandatangani MoU Percepatan Pembangunan Jaringan Listrik
Gandeng Volta, Telkomsel Hadirkan Program Bundling Motor Listrik
Operasi Pekat Musi 2023, Polsek Sekayu Amankan Puluhan Botol Miras
BI dan Perbankan Luncurkan 145 Titik Penukaran Uang Rupiah
DPRD Sumsel Rapat Paripurna Penyampaian Pengantar LKPJ Gubernur Tahun 2022
Terbitkan Tiga Pengumuman Berbeda, DKPP Periksa KPU Muba
Perebutkan Piala Gubernur, 250 Peserta Ramaikan Lomba Adzan PWI Sumsel
Membanggakan, Pebalap AHM Kumandangkan Indonesia Raya di ARRC Thailand
Sempat Viral, Kini Dua Oknum Pejabat OKI Kembalikan Dana Baznas
Wawako Fitri Apresiasi Pasar Bedug Inisiasi Kecamatan Sako
Ini Penjelasan Dishub Sumsel Terkait Mudik Gratis Sumsel 2023