Atasi Banjir, Dinas PUPR Kota Palembang Butuh 74 Kolam Retensi

Kepala Dinas PUPR kota Palembang Ir H Akhmad Bastari Yusak, mensosialisasikan terkait masalah banjir Kota Palembang, di ruang rapat Parameswara Pemkot Palembang, Selasa (14/2/2023)/sriwijayamedia.com-ton
Sriwijayamedia.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas PUPR Kota Palembang terus berupaya maksimal untuk mengatasi banjir. Salah satunya dengan membangun kolam retensi.
Bahkan selama 10 tahun terakhir, dari 12 kolam retensi kini menjadi 46 kolam retensi.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas PUPR kota Palembang Ir H Akhmad Bastari Yusak, disela-sela sosialisasi terkait masalah banjir di Kota Palembang, di ruang rapat Parameswara Pemkot Palembang, Selasa (14/2/2023).
Hadir dalam sosialisasi ini antara lain Kepala Bidang Sumber Daya Alam, Irigasi dan Limbah (SDA-IL) PUPR Kota Palembang R A Marlina Sylvia, praktisi, Disperkimtan dan undangan lainnya.
"Kita masih butuh sekitar 74 kolam retensi dari total 120 kolam retensi untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Palembang. Tercatat masih ada sekitar 15 titik banjir di Kota Palembang," ujar H Akhmad Bastari.
Ditahun 2023 ini, masih kata dia, pihaknya menargetkan mampu membangun hingga 3 kolam retensi.
Dia mengaku untuk membangun kolam retensi itu setidaknya membutuhkan dana Rp 1 miliar untuk satu kolam retensi.
"Jika kita masih butuh 74 kolam retensi lagi, maka diperlukan dana sekitar Rp74 miliar," paparnya.
Dia menyadari saat ini persoalan yang ditemukan ol Dinas PUPR ialah persoalan lahan. Untuk membangun kolam retensi idealnya butuh lahan seluas 2 sampai 3 hektar.
Dia mengimbau jika ada masyarakat yang peduli masalah banjir ini bisa membantu dengan menghibahkan lahannya untuk kolam retensi.
"Ya, hingga kini sudah ada tiga lahan hibah dari masyarakat, di Kecamatan Sako, Ilir Timur 1 dan Demang Lebar Daun," terangnya.
Selain masalah lahan, persoalan lain ialah pembongkaran tempat yang butuh penangangan persuasif ke masyarakat. Bahkan tercatat sudah 300 bangunan yang sudah dibongkar.
"Kita juga telah membentuk komunitas peduli, dan komunitas banjir. Para komunitas inilah yang andil menangani permasalahan banjir," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SDA-IL PUPR Kota Palembang R A Marlina Sylvia menambahkan bahwa kegiatan sosialisasi ini untuk mencari solusi dan menyamakan persepsi mengatasi persoalan banjir.
"Jika sudah satu Persepi, akan dibuat grup Whatsapp (WA) sebagai wadah komunikasi," imbuhnya.(ton)
BERITA TERKAIT
Gubernur Deru Lantik Pj Bupati Apriyadi Jadi Sekda Muba Definitif
Raih Dua Rekor MURI, Inovasi MAKUKU Diganjar Apresiasi Kemenkes RI
Mantan Ketua Bawaslu Sumsel Jadi Saksi Dalam Sidang Korupsi Hibah Bawaslu Prabumulih
Diduga Minta Uang ke Calon PPK, Ketua KPU Lahat Diperiksa DKPP
Disdag Sumsel Pastikan Stok Sembako Jelang Idul Fitri 1444 H Relatif Aman
Ini Respon Cepat Wawako Fitri Mendengar TPU Kebun Buna Terendam Banjir
Massa Aksi Desak Pemkab Lahat Selesaikan Sengketa Lahan di IUP PT Priamanaya Energy
GAMKI : Jangan Campuradukkan Olahraga dan Politik
Pemkab Muba Tandatangani MoU Percepatan Pembangunan Jaringan Listrik
Gandeng Volta, Telkomsel Hadirkan Program Bundling Motor Listrik
Operasi Pekat Musi 2023, Polsek Sekayu Amankan Puluhan Botol Miras
BI dan Perbankan Luncurkan 145 Titik Penukaran Uang Rupiah
DPRD Sumsel Rapat Paripurna Penyampaian Pengantar LKPJ Gubernur Tahun 2022
Terbitkan Tiga Pengumuman Berbeda, DKPP Periksa KPU Muba
Perebutkan Piala Gubernur, 250 Peserta Ramaikan Lomba Adzan PWI Sumsel
Membanggakan, Pebalap AHM Kumandangkan Indonesia Raya di ARRC Thailand
Sempat Viral, Kini Dua Oknum Pejabat OKI Kembalikan Dana Baznas
Wawako Fitri Apresiasi Pasar Bedug Inisiasi Kecamatan Sako
Ini Penjelasan Dishub Sumsel Terkait Mudik Gratis Sumsel 2023
Edarkan Sabu, Oknum PNS Dinkes OKI Dituntut JPU 10 Tahun Penjara
Nunggak Rp4,2 Juta, Listrik Kantor Diskominfo OKI Disegel PLN