Warga Pemulutan Idap Tumor di Perut, Hanya Bisa Terbaring Lemas di Tempat Tidur

tumor

Indralaya, Sriwijaya Media – Diduga mengidap penyakit tumor di bagian perut, seorang wanita bernama Salama (55), warga RT 03 Dusun II Desa Palu, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI) sempat viral di media sosial (medsos).

Wanita paru baya ini hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur, didampingi suaminya Aman (59), karena kondisi perutnya yang semakin membesar sehingga menyulitkan dia bernafas.

“Ini (tumor) sejak dua tahun lalu (2019). Awal-awal ada benjolan kecil di perut,” kata Salama kepada awak media, Sabtu (2/10/2021) petang di rumahnya.

Semula lanjut Salama hanya menemukan benjolan kecil dan tak merasakan apa-apa.

Karena kondisinya ini, Salama pernah diperiksa di RSUP Mohammad Hoesin Palembang.

“Kata dokter, saya kena tumor,” ujar Salama.

Ketika itu, lanjutnya, perangkat Desa Palu sempat akan memfasilitasi proses operasi pengangkatan tumor. Namun pihak keluarga menolak karena mengaku tak memiliki biaya dan lebih memilih pengobatan alternatif.

Tumor di tubuh Salama pun kian membesar pada akhir Juli lalu.

“Sekitar tiga bulan lalu setelah Idul Adha, benjolan saya ini membesar,” ungkap Salama.

Sejak tumor di perutnya membesar, Salama mengaku sulit beraktivitas sehari-hari.

Gejala yang dialami Salama ialah sesak di bagian dada.

“Perut ini rasanya penuh dan gampang sesak napas. Makanya saya kalau makan tidak banyak-banyak,” aku Salama.

Untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, dia terpaksa dibantu sang suami yang selalu setia menemaninya. Bahkan untuk mandi pun, Salama harus dibantu suami tercinta.

Wanita paruh baya ini mengungkapkan ingin segera sembuh. Namun apa daya, penghasilan suami sebagai kuli bangunan sangat pas-pasan dan hanya cukup untuk makan sehari-hari.

“Harapannya ya ingin sembuh,” ujarnya.

Sementara itu , Kepala Desa Palu Indajaya mengaku siap memfasilitasi pengobatan Salama. Namun Indajaya berharap keluarga menyetujui Salama menjalani operasi.

“Ibu Salama ini ada KIS, BPJS. Tinggal nanti saya bersama bidan desa mengurus surat rujukan dari Puskesmas agar dapat dirawat di rumah sakit di Palembang,” ujar Indajaya.

Selain bantuan pengobatan, lanjut dia, keluarga Salama juga Salama merupakan keluarga penerima manfaat bantuan dari pemerintah.

“Untuk bantuan seperti PKH, UMKM, bantuan beras, BNPT, tetap kita berikan kepada Bu Salama karena memang haknya,” pungkas Indajaya. (hdn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *