Diduga Dendam, Penjaga Malam Nyaris Tewas Dibacok Satpam

IMG_20190804_153853
Indralaya, Sriwijaya Media-Diduga salah paham, Khoirullah (51), seorang penjaga malam di SMAN 1 Tanjung Batu di Kelurahan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir (OI) dibacok satpam bernama Paiman (60), bertugas di sekolah yang sama.
Akibat perbuatan penganiayaan itu, korban yang tinggal di belakang SMN 1 Tanjung Batu tersebut nyaris tewas dengan banyak luka ditubuhnya hingga dilarikan ke Rumah Sakit di Palembang.
Keterangan diperoleh dari masyarakat, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (3/8) sekitar pukul 09.30 WIB di belakang SMPN 1 Tanjung Batu. Namun hingga Minggu (4/8) siang, tersangkanya masih dalam pengejaran petugas Polsek Tanjung Batu.
Sebelum kejadian itu, di sekolah tempat keduanya bekerja, tiba-tiba ribut kehilangan papan (kayu). Ketika ditanyakan kepada tersangka selaku satpam, menuduh korban selaku penjaga malam yang mencurinya.
Mendapat keterangan itu, pihak sekolah menemui korban di rumahnya di belakang SMPN 1 Tanjung Batu. Ketika dituduhkan atas pencurian itu, korban langsung emosi dan mendatangi rumah tersangka di samping rumahnya itu sebagai sumber yang menuduhnya mencuri.
Akhirnya antara korban dan tersangka itu terlibat pertengkaran sengit. Bahkan ada kabar, korban sempat memukul tersangka karena tidak terima tuduhan itu, tapi pertengkaran itu selesai juga.
Rupanya berselang sekitar satu jam, tersangka Paiman menaruh sakit hati dan dendam atas sikap korban. Dibekali sebilah parang, tersangka mendatangi korban dibelakang SMN 1 Tanjung Batu. Tanpa banyak cincong, tersangka langsung membacok bertubi-tubi tubuh korban hingga terkapar bersimbah darah dan nyaris tewas.
Akibat bacokan itu, korban mengalami luka bacok dibagian lengan sebelah kiri hingga nyaris putus, luka bacok tangan sebelah kanan, luka bacok bagian punggung belakang dan luka dibagian kepala. Usai melampiaskan dendamnya itu, tersangka langsung melarikan diri. Sementara korban segera dilarikan ke rumah sakit di Palembang.
Kapolsek Tanjung Batu AKP Masri ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa penganiayaan yang hampir menewaskan penjaga malam di SMAN 1 Tanjung Batu tersebut.
"Dugaan sementara motifnya dendam, korban dituduh mencuri kayu tapi tidak terima. Akhirnya keduanya terlibat pertengkaran yang berujung penganiayaan. Tersangkanya sudah diketahui dan masih dalam pengejaran polisi," kata Masri. (hdn)
BERITA TERKAIT
MMD : Pelaporan Polisi Diduga Upaya Kaburkan Isu Dana Haram Rp349 Triliun
Kasus Tedi Minahasa Kunci Reformasi Kepolisian dan Kebijakan Narkotika
Gubernur Deru Lantik Pj Bupati Apriyadi Jadi Sekda Muba Definitif
Raih Dua Rekor MURI, Inovasi MAKUKU Diganjar Apresiasi Kemenkes RI
Mantan Ketua Bawaslu Sumsel Jadi Saksi Dalam Sidang Korupsi Hibah Bawaslu Prabumulih
Diduga Minta Uang ke Calon PPK, Ketua KPU Lahat Diperiksa DKPP
Disdag Sumsel Pastikan Stok Sembako Jelang Idul Fitri 1444 H Relatif Aman
Ini Respon Cepat Wawako Fitri Mendengar TPU Kebun Buna Terendam Banjir
Massa Aksi Desak Pemkab Lahat Selesaikan Sengketa Lahan di IUP PT Priamanaya Energy
GAMKI : Jangan Campuradukkan Olahraga dan Politik
Pemkab Muba Tandatangani MoU Percepatan Pembangunan Jaringan Listrik
Gandeng Volta, Telkomsel Hadirkan Program Bundling Motor Listrik
Operasi Pekat Musi 2023, Polsek Sekayu Amankan Puluhan Botol Miras
BI dan Perbankan Luncurkan 145 Titik Penukaran Uang Rupiah
DPRD Sumsel Rapat Paripurna Penyampaian Pengantar LKPJ Gubernur Tahun 2022
Terbitkan Tiga Pengumuman Berbeda, DKPP Periksa KPU Muba
Perebutkan Piala Gubernur, 250 Peserta Ramaikan Lomba Adzan PWI Sumsel
Membanggakan, Pebalap AHM Kumandangkan Indonesia Raya di ARRC Thailand
Sempat Viral, Kini Dua Oknum Pejabat OKI Kembalikan Dana Baznas
Wawako Fitri Apresiasi Pasar Bedug Inisiasi Kecamatan Sako
Ini Penjelasan Dishub Sumsel Terkait Mudik Gratis Sumsel 2023