Palembang, Sriwijaya Media – Ratu Tenny Leriva Herman Deru menjadi Dewan Pembina Duta Kesetiakawanan Sosial Sumsel.
Hal itu diketahui dalam acara Grand Final Pemilihan Duta Kesetiakawanan Provinsi Sumsel, bertempat di Grand Ballroom The Alts Hotel Palembang, Kamis (23/12/2021).
Ratu Tenny Leriva Herman Deru berharap perjuangan ini tidak hanya dari antusiasnya saja, tetapi perlu evaluasi dari Dinsos, Yayasan Duta Kesetiakawanan untuk selalu memonitor dan membimbing Duta Kesetiakawanan.
“Selama bakti mereka berlangsung, setidaknya ada beberapa isu sosial yang harus dibawa dan ada dampaknya sebagai Duta Kesetiakawanan Sosial,” tutur Ratu.
Selaku Pembina Duta Kesetiakawanan Sosial, pihaknya meminta kepada Dinsos Provinsi Sumsel untuk memfasilitasi teman-teman Duta Kesetiakawanan ini berkreasi sehingga mampu membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat Sumsel.
“Sinergitas dengan seluruh jajaran pemerintah, maupun yayasan yang ada diluar harus terjalin baik. Saya ucapkan selamat kepada seluruh finalis yang sudah berhasil melewati seleksi hingga bisa berdiri di panggung ini. Saya tunggu gebrakan dari Duta Kesetiakawanan Sosial ditahun 2022 nanti,” tegasnya.
Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah (Setda) Sumsel Drs Nelson Firdaus menambahkan pemilihan Duta Kesetiakawanan Sosial ini pertama di Indonesia.
“Kesetiakawanan sosial adalah bagian dari nilai, sikap, dan perilaku sosial yang berakar dalam konteks budaya nusantara dan masyarakat yang majemuk Indonesia berdasarkan Pancasila,” ujarnya.
Menurut dia, pada 20 Desember 2021 nanti merupakan puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional yang dijadikan momentum untuk memperkuat ketahanan dan integrasi sosial ditengah pandemi Covid-19.
Dia berharap para duta dapat mengkampanyekan sikap dan tindakan saling peduli, berbagi dilandasi oleh kesetiakawanan, kebersamaan dan toleransi.
“Sejarah hari Kesetiakawanan Sosial berawal pasca kemerdekaan Republik Indonesia, yakni tahun 1948, dimana pada saat itu perang mempertahankan kedaulatan bangsa,” imbuhnya.
Pada 20 Desember 1948 merupakan bersatunya seluruh lapisan masyarakat untuk berperang, berjuang menghadapi tentara Kolonial Belanda.
Dia melanjutkan para duta kesetiakawanan sosial bertugas membantu Pemprov Sumsel untuk mensosialisasikan masalah kesetiakawanan sosial, bekerjasama dengan Dinsos. (ton)