Opini : Tanamkan Jiwa Sosial

IMG_20211222_211423

Oleh : 

Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Sastra Minangkabau Universitas Andalas Padang

Bacaan Lainnya

Menanam adalah suatu hal yang dilakukan untuk menaruh sesuatu ke suatu tempat. Misalnya menanam padi ke sawah dan juga menanam kebaikan ke semua orang.

Orang yang suka menanam adalah orang yang biasanya rajin, ulet dan tekun. Menanam tentu tidak hanya menanam tumbuhan saja, melainkan menanam disini adalah sesuatu hal yang digunakan untuk menanam suatu kebaikan dengan orang lain. Ketika kita menanam suatu kebaikan, maka kita akan diingat oleh orang tersebut.

Jiwa sosial adalah suatu jiwa yang peduli terhadap sesama manusia. Kepedulian ini tentunya berbarengan dengan hati dari manusia itu sendiri. Ketika sudah biasa menerapkan jiwa sosial yang tinggi, maka hal ini akan berdampak pada diri manusia itu sendiri.

Seseorang hidup diatas dunia tentu perlu bantuan orang lain. Maka setiap orang perlu memiliki jiwa sosial yang tinggi dan peduli terhadap sesama, tidak membedakan.

Seperti ini saudara saya, saya peduli terhadap dia. Bukan seperti itu, etapi peduli terhadap semua orang.

Kita hidup diatas dunia tentu perlu memiliki rasa kasih sayang yang lebih dibandingkan dengan orang lain karena dengan menciptakan lingkungan yang positif maka hal ini bisa saja berdampak terhadap diri kita.

Ketika kita memiliki sifat yang positif, dan juga berada di lingkungan yang positif maka tidak mungkin hal ini akan membuat kita termasuk orang yang positif juga.

Kepedulian terhadap sesama itu penting karena tanpa rasa peduli dan hanya individu kita sangat sulit untuk membangun interaksi dengan lingkungan yang ada di sekitar kita.

Kita peduli dengan orang lain bukan hanya dengan kata-kata saja, melainkan dengan tindakan kita terhadap orang tersebut. Hidup diatas dunia bukan hanya tentang kata-kata saja melainkan juga perlu tindakan. Misalnya kita mengaku bahwa jiwa sosial kita tinggi, tapi kita tidak melakukan tindakan seperti apa yang kita katakan. Maka hal ini sama saja dengan omong kosong belaka, orang yang seperti ini biasanya identik dengan tong kosong tapi nyaring bunyinya.

Orang seperti ini tentu banyak kita temui dalam kehidupan kita diatas dunia. Perkataan dan tindakan tidak beriringan dan sesuai dengan kenyataan. Maka jiwa sosial bukanlah hal yang seperti itu.

Ketika kita saling tolong menolong antar sesama kita maka itu adalah suatu tindakan yang sudah dapat dikatakan sebagai cerminan dari jiwa sosial itu sendiri. Orang yang menolong tanpa mengharapkan imbalan maka hal ini adalah suatu hal yang patut dicontoh.

Ada juga beberapa orang yang menolong tapi mengharapkan imbalan. Seperti imbalan berupa uang dan juga hanya untuk mencari nama.

Hal-hal seperti diatas perlu kita hindari, menilai seseorang dengan uang dan juga mencari nama atas pertolongan itu. Ketika hal ini bisa dikaitkan dengan keikhlasan kita dalam menolong seseorang.

Percayalah bahwa ketika kita menolong orang lain maka Tuhan kita tidak tidur. Untuk itu, apa yang kita tanam dengan orang lain maka suatu saat akan dibalas oleh tuhan kita. Perbaiki niat kita dengan orang lain, dan jangan sampai kita seperti hal diatas karena hal seperti itu bukanlah cerminan dari jiwa sosial kita.

Ketika jiwa sosial telah ditanamkan dalam diri kita, dengan hal-hal yang positif. Maka kita dikaitkan juga dengan hal positif setiap hari. Banyak orang yang tahu apa itu jiwa sosial, tapi tidak tahu cara mengaplikasikan dalam kehidupan.

Ketika hal ini terjadi, kita bisa mengamati bahwa bagaimana orang yang memiliki jiwa sosial dan peduli terhadap lingkungan tersebut. Kita amati cara dia berkomunikasi, cara dia menghargai orang lain. Kita bisa mencontoh orang tersebut.

Untuk itu, kita hidup diatas dunia dianjurkan untuk memiliki jiwa sosial yang tinggi dan peduli terhadap sesama karena orang yang seperti ini akan memiliki pergaulan yang luas. Bisa saja kita ketika kita tanamkan jiwa sosial bisa saja kita kelak menjadi pemimpin yang baik. Tapi jiwa sosial yang tinggi adalah suatu cerminan dalam diri seseorang ketika orang itu ingin memiliki banyak teman.

Orang yang positif dan menanamkan jiwa sosial adalah calon pemimpin di masa depan. Untuk itu, kita suatu saat akan memimpin sesuatu maka tanamkan sedini mungkin jiwa sosial tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *