Palembang, Sriwijaya Media – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel bekerjasama dengan World Agroforestry (ICRAF) Indonesia menggelar lokakarya dan diskusi, sebagai tanda dimulainya proyek Suistanable Landscapes for Climate Resillent Livelihoods in Indonesia (Land4Lives), di ballroom The Zuri Hotel Palembang, Rabu (2/2/2022).
Direktur ICRAF Pusat Dr Sonya Dewi menegaskan bahwa Land4Lives merupakan proyek Pemerintah Indonesia melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang didanai Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC).
“Proyek ini bertujuan untuk memperbaiki tata kelola bentang lahan dan memperkuat penghidupan berketahanan iklim, khususnya untuk masyarakat rentan, perempuan dan anak-anak perempuan di Indonesia,” kata Dr Sonya.
Untuk di Sumsel, masih kata dia, Land4Lives akan bekerja di dua wilayah yang fokus di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KHG) Lalan Mendis dan Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Saleh – Sugihan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sumsel Rosidin Hasan pihaknya mengucapkan terima kasih karena sudah memilih Sumsel mendapatkan bantuan terkait mitigasi iklim di Sumsel.
“Tentunya ini menjadi penting, karena Sumsel adalah kawasan yang memiliki lahan sangat luas, yang didominasi gambut,” ujarnya.
Ketika INCRAF masuk ke Sumsel, lanjut dia, semakin memudahkan Sumsel dan kabupaten/kota memitigasi lahan gambut sebaik mungkin, sehingga kebakaran kedepan tidak akan terjadi lagi.
Dia juga berharap keterlibatan masyarakat, terutama yang tidak jauh dari lahan gambut.
Kepala Bappeda Sumsel Dr Ir Firmansyah, M.Sc., menambahkan pihaknya menyambut baik langkah INCRAF yang telah memilih Sumsel menjadi lokus membimbing masyarakat Sumsel dalam memitigasi perubahan iklim.
“Kita sangat bersyukur sekali karena Sumsel terpilih. Bagi mereka, Sumsel sangat cocok, baik dari segi wilayah, kondisi ekosistem, dan masyarakatnya,” tegasnya.(ton)