Jakarta, Sriwijaya Media – Warga bermukim di Jalan Pulomas Barat XII No 4, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Minggu (20/3/2022) sekitar pukul 18.00 Wib mendadak gempar.
Pasalnya, warga dikejutkan dengan penemuan satu keluarga yang meninggal diduga tersetrum akibat korsleting listrik, didalam kamar mandi rumah milik Bapak Tommy Gunawan.
Ke empat korban yang diduga tersengat listrik tersebut yaitu Bernard Gunawan (37), warga Jalan Pulomas Barat V F No 6 RT 006/011 Kelurahan Kayu Putih ; Novianty B (29), warga Jalan LR Karyawan No 809 C RT 015/004 Kelurahan Sembilan Hilir, Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang, Sumsel ; Enzo Artur Gunawan (11 bulan) ; dan Suratmi (51), Baby Sister, warga Tulakan RT 001/006 Kelurahan Jati Nom, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jateng.
Kapolsek Pulo Gadung Kompol David Ricardo Hutasoit, ST., MH., S.Ik., M.I.K., melalui anggota piket SPKT Polsek Pulo Gadung AKP Joko Witono membenarkan adanya insiden satu keluarga yang meninggal diduga tersetrum akibat korsleting listrik.
“Setelah mendapati informasi itu, petugas langsung menuju ke lokasi guna melakukan olah TKP dan mengevakuasi para korban,” katanya.
Dia menjelaskan adapun kronologisnya sekira pukul 16.00 Wib, korban yang merupakan ibu bayi dan pengasuh sedang memandikan bayi di dalam bak plastik, di dalam kamar mandi kamar rumah korban.
Saat itu, posisi bayi dipeluk ibunya sedang dimandikan di bak plastik. Diduga terjadi korsleting listrik pada colokan shower pemanas, lalu mengalir ke kabel shower yang menempel pada tangan kanan bayi dan langsung tersetrum merembet ke ibu bayi dan suster bayi.
Korban sempat berteriak meminta tolong. Teriakan itu rupanya didengar Bapak dari bayi yang saat ini sedang makan di meja kerja dalam kamar.
Bapak bayi itu langsung bergegas mendatangi anak dan istri serta suster di dalam kamar mandi dalam kamar. Spontan Bapak bayi langsung meraih tangan korban sehingga menyebabkan Bapak bayi ikut tersetrum dan meninggal bersama di kamar mandi tersebut.
“Dua saksi juga sudah kita mintai keterangannya. Yaitu Toni (40) yang merupakan ipar korban dan Rani Haryati (62) yang merupakan PRT,” ucapnya.
Tidak berselang lama, pembantu dari keluarga korban yang berada di luar kamar (TKP) mendengar teriakan dan bergegas mendatangi sumber teriakan didalam kamar mandi dalam kamar.
Didapati majikannya meliputi Bapak Bayi, Ibu bayi dan suster sudah dalam keadaan meninggal secara bertumpuk dalam bak plastik bayi di dalam kamar mandi.
“Saksi 1 tiba di TKP dalam keadaan listrik sudah padam dan menggunakan senter mendatangi TKP ditemani orang tua korban. Saksi 2 selanjutnya mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Lalu saksi 1 mencabut colokan shower karena takut masih ada aliran listrik dan selanjutnya bersama orang tua korban dan saksi 2 memisahkan korban masing-masing dan memakaikan baju ke korban bayi dan di tempatkan di atas tempat tidur,” paparnya.
Selanjutnya saksi 2 (pembantu) melaporkan kepada orang tua korban dan diteruskan ke saksi 1 (Toni) yang kemudian mendatangi TKP dan melaporkan ke security komplek dan pihak kepolisian.
Berdasar olah TKP, didapati kepala colokan warna hitam terbakar dan kabel shower pemanas ada yang berwarna hitam karena menempel di tangan korban bayi).
Kemudian pihak keluarga/orang tua korban sepakat bersama pengurus RT dan RW membuat surat pernyataan bahwa korban meninggal karena kecelakaan (korsleting listrik) dan menerima dengan ikhlas untuk kemudian para korban dilakukan proses pemakaman sesuai kepercayaan dan adat keluarga.(Irawan)