Jakarta, Sriwijaya Media – Turunnya dampak pandemi, dan kebijakan larangan mudik dicabut pemerintah menjadi moment penting bagi warga untuk melakukan perjalanan mudik tahun ini, pasca 2 tahun tidak pulang kampung.
Pemerintah memprediksi ada peningkatan tajam pemudik yang mencapai 85 juta orang.
“Artinya mudik individu juga akan meningkat. Untuk mengatur mobilitas memindahkan orang sebanyak itu dalam waktu singkat, perlu effort yang besar, perlu persiapan, mobilitas yang tinggi dan antisipasi segala risiko yang akan terjadi. Untuk itu, pemerintah tidak bisa di tinggal sendirian, masyarakat dan swasta punya peran kuat membantu kesuksesan penyelenggaraan mudik tahun ini,” kata Kadivwasmonev KPAI Jasra Putra, Sabtu (23/4/2022).
Disisi lain, dampak ikutan pandemi yang panjang dan belum selesai, terutama faktor ekonomi, namun tidak menyurutkan masyarakat untuk tetap mudik.
Mereka tetap mencari cara agar tetap bisa pulang kampung, diantaranya dengan memilih kendaraan yang dianggap hemat, ekonomis dan murah dengan motor. Namun untuk faktor keselamatan, tunggu dulu, banyak yang harus dipersiapkan.
Untuk itu, jauh-jauh hari Presiden telah mengingatkan Menteri Perhubungan, Kepolisian, Kementerian PUPR dan stakeholder penyelenggara transportasi, tentang pentingnya membagi beban perjalanan melalui darat, laut dan udara.
“Dapat dipastikan perjalanan darat akan menjadi idola setiap pemudik. Pemerintah juga mengimbau pentingnya penyediaan rest area pemudik motor. Mudik dengan motor, menempuh berjam-jam di perjalanan, tentu sangat melelahkan, belum lagi dengan membawa barang barang berukuran besar dan anggota keluarga beserta anak,” terangnya.
Dia melanjutkan pemerintah juga harus memastikan jalan dan rest area dalam kondisi sebaik mungkin, untuk ramah dilalui dan disinggahi para pemudik motor, terutama yang membawa anak anak.
Tentu pilihan perjalanan diharapkan di waktu pagi dan siang, dibanding malam hari. Dengan memperhatikan pilihan rute sepanjang perjalanan, fasilitas yang ada, keamanan, penerangan yang cukup, kebersihan, tempat jajanan sehat dan tempat istirahat.
“Apa yang menjadi harapan anak-anak selama di perjalanan perlu dipersiapkan. Seperti konsumsi air mineral yang cukup, obat obatan, jaket, jas hujan, makanan sehat dan mainan yang mau dibawa. Hindari jajanan yang memicu asam lambung, seperti terlalu pedas dan terlalu asam,” urainya.
Disamping itu, hendaknya setiap jam mengecek kondisi anaknya, jangan sampai karena faktor kelelahan kemudian memaksakan diri untuk tetap berkendara. Jangan menambah deret angka korban meninggal Covid-19 dengan tidak memperhatikan faktor keselamatan berlalu lintas.
“Sudah cukup duka anak anak yatim piatu yang meninggal ortunya selama Covid-19, yang sampai sekarang berdampak panjang. Kita tidak mau anak-anak kehilangan pengasuh utamanya kerena kecelakaan lalu lintas. Kita juga belajar dari peristiwa sebelumnya, anak-anak kehilangan nyawa dalam gendongan Ibunya, ataupun demam diperjalanan,” bebernya.
Setiap tahun, KPAI bersama kementerian terkait dan lembaga serta para aktivis anak tanpa lelah selalu mengingatkan faktor keselamatan mudik dengan mengkampanyekan Mudik Ramah Anak dan Disabilitas.
Dimana didalamnya sangat mengajurkan untuk tidak melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor. Karena risiko yang sangat tinggi di perjalanan.
Untuk itu, KPAI berharap penyelenggaraan mudik tahun ini semakin baik dan semakin ramah buat anak anak yang dilibatkan mudik orang tuanya.
Pemerintah juga telah menyiapkan alternatif dalam rangka mengantisipasi pemudik motor setiap tahun, dengan menyiasati melalui kapal penyeberangan, sehingga memperpendek waktu dan jarak tempuh dalam penggunaan sepeda motor.
Begitupun penyekatan di titik tertentu, yang memberi anjuran pemudik motor beralih ke bus. Namun dengan prediksi peningkatan pemudik, tetap saja kemungkinan pemudik motor akan banyak.
“Kita mendorong agar masyarakat, perusahaan, fasilitas ibadah dan fasilitas publik membuka diri untuk membantu para pemudik motor, memberi perhatian para pemudik motor yang akan istirahat, karena keterbatasan rest area yang ada. Dengan menyediakan kebutuhan mereka, agar dapat melanjutkan perjalanan secara baik,” ulasnya.
Dia berharap setiba di kampung pwmudik dapat meningkatkan perhatian kepada saudara-saudaranya, terutama anak-anak yang kini yatim piatu akibat orang tua meninggal akibat Covid-19.
“Saya kira, anak-anak yang menjadi yatim atau piatu selama pandemi akan menjadi perhatian saudara-saudaranya yang akan pulang kampung,” jelasnya.(santi)