Palembang, Sriwijaya Media – DPD Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya Sumsel menjalin penandatanganan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan DPD TP Sriwijaya Jabar, di Jalan Teuku Umar No 4 Talang Semut Palembang, Kamis (5/5/2022).
Adapun jalinan kerjasama dimaksud yaitu mengembangkan bidang pendidikan, pariwisata, budaya, sosial, olahraga dan bidang lainnya.
Penandatanganan MoU dilakukan Ketua Umum DPD TP Sriwijaya Sumsel R Febri Tradjumas Rozak, SH., MM., dan Ketua Umum DPD TP Sriwijaya Jabar Dr Muhammad Anwar, M.Si., disaksikan Wakil Ketua Dewan Pembina TP Sriwijaya H Najib Matjan, SH., dan lainnya.
Ketua Umum DPD TP Sriwijaya Sumsel R Febri Tradjumas Rozak, SH., MM., mengatakan pihaknya bersyukur hari ini bisa bersilaturahmi dan melaksanakan MoU dengan DPD TP Sriwijaya Jabar untuk mengembangkan berbagai sektor.
“Alhamdulilah MoU ini adalah pertama kali dan sejarah di TP Sriwijaya. Mudah-mudahan setelah MoU ini kedepan dapat terlaksana,” terangnya.
Febri berharap dengan adanya MoU ini dapat meningkatkan tali persaudaraan antara Sumsel dan Jabar. Apalagi banyak putra putri asal Sumsel yang kuliah di Jabar.
“Ini bisa menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan kita. MoU dengan TP Sriwijaya Jabar ini merupakan salah satu program kerja dari DPD TP Sriwijaya Sumsel. Ada banyak program kerja jangka pendek dan jangka panjang yang kita buat untuk mengembangkan dan memajukan TP Sriwijaya,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPD TP Sriwijaya Jabar Dr Muhammad Anwar, M.Si., menuturkan potensi Sumbagsel khususnya Sumsel sangat luar biasa dan ini MoU pertama dilakukan dengan DPD TP Sriwijaya Sumsel.
Dia pun berharap potensi Sumsel hingga Sumbagsel bisa difasilitasi untuk dipromosikan di Jabar. Apalagi banyak mahasiswa asal Sumsel dan Sumbagsel yang kuliah di Bandung.
“Ini bagus sekali ada MoU dibidang pendidikan, budaya, pariwisata dan masing-masing bidang bisa ditindaklanjuti sesuai kebutuhan, ” tuturnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina TP Sriwijaya H Najib Matjan, SH., mengingatkan agar anak para Tentara Pelajar, termasuk pejuang tidak boleh melupakan sejarah.
“Orang tua kita dulu telah banyak berjuang untuk bangsa dan negara ini. Generasi muda para penerus bangsa ini harus memiliki jiwa pejuang, kita isi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif untuk kemajuan bangsa dan rakyat Indonesia,” jelasnya. (Ocha)