Subulussalam, Sriwijaya Media – Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Subulussalam mendampingi Rahwandi (12), penderita tumor ganas untuk berobat ke RSUZA Banda Aceh, Minggu (15/5/2022).
Ketua DPD KNPI Kota Subulussalam Edi Sahputra Bako didampingi Wakil Ketua KNPI Kota Subulussalam Kaya Alim dan pengurus lainnya secara langsung menjemput Rahwandi ke rumahnya di Kampong Binanga.
Suasana tangis haru dari keluarga dan kerabatnya sembari memeluk Rahwandi.
“Do’a ku selalu menyertai untuk kesembuhanmu anakku,” lirih Juminah, Ibu Rahwandi.
Juminah berharap anaknya bisa berobat dan sembuh dari sakitnya serta bisa beraktivitas seperti biasa.
“Kasihan dia setiap malam merintih kesakitan. Untuk meredakan sakitnya, saya belikan obat yang harganya Rp20.000 di toko obat,” ucap Juminah.
Penderita tumor ganas sejak 6 bulan terakhir ini berangkat ke Banda Aceh bersama kakak kandungnya Paula. Sesampai di Banda Aceh langsung menuju Rumah Singgah C-Four.
Pada saat proses perobatan, Rahwandi akan didampingi oleh Tim C-Four Banda Aceh dan Tim Haji Uma.
Rahwandi didiagnosa tumor ganas metastase pada leher sebelah kiri, sehingga disarankan untuk dirujuk berobat ke rumah sakit luar daerah.
“Alhamdulillah hari ini Rahwandi bisa kita berangkatkan ke RSUZA Banda Aceh. Kami langsung mengurus surat rujukan agar Rahwandi segera berobat ke RSUZA Banda Aceh,” kata Ketua DPD KNPI Kota Subulussalam Edi Sahputra Bako.
Menurut dia, gerakan kepedulian ini terlaksana atas bantuan semua pihak yang bermurah hati mendonasikan sebagian hartanya untuk membantu dalam misi kemanusiaan ini.
“Ya, saya berharap akan selalu ada sentuhan kepedulian dari Kaum Beak ku Khatana. Atas dasar kemanusiaan itulah menggerakkan kami (KNPI Kota Subulussalam) bersemangat gotong royong menghimpun donasi membantu biaya pendampingan berobat Rahwandi,” jelasnya.
Diketahui bahwa pada Minggu 17 April 2022, KNPI Kota Subulussalam bersilaturahmi dan berkunjung ke rumah Rahwandi, anak yatim bermukim di Kampong Binanga Kecamatan Rundeng,
Rahwandi sudah merasakan sakit selama 6 bulan terakhir. Bahkan bersangkutan sudah berhenti sekolah akibat sakit yang dideritanya.
Upaya berobat sudah dilakukan semampu keluarga, namun akibat ketidakmampuan biaya sehingga Rahwandi hanya bisa terbaring lemas dirumah menahan sakit tanpa berobat ke dokter.(mha)