Palembang, Sriwijaya Media – Gubernur Sumsel H Herman Deru menghadiri langsung halal bihalal Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sumsel, Kamis (26/5/2022).
Selain dihadiri oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru, halal bihalal DPW BKPRMI Sumsel itu juga dihadiri oleh Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sumsel Drs H Rosidin Hasan, Ketua Umum (Ketum) DPW BKPRMI Sumsel Firdaus, Ketum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) BKPRMI Kota Palembang H M Ifan Fahriansyah, dan tamu undangan lainnya.
“Kita ini kalau berorganisasi butuh integritas. Hal lain yang paling fundamental yakni kegotong royongan. Karena ini bukan organisasi yang berorientasi profit financial. Kita tidak pernah berharap profil, tapi investasi akhirat kelak. Banyak perbuatan BKPRMI yang sudah dilakukan di Sumsel, swperti rumah Tahfidz yang sudah beribu, belum lagi masjid, dan ini merupakan perbuatan yang sangat mulia,” ujar Gubernur Deru.
Menurut Deru, kegiatan halal bihalal ini merupakan kegiatan yang positif. Bisa dibayangkan jika dirinya datang satu per satu ke rumah masyarakat, kapan akan selesainya.
Deru mengucapkan terima kasih kepada BKPRMI Sumsel yang telah membuat pertemuan dengan tema halal bihalal ini.
“Didalam halal bihalal ini kita isi dengan pencerahan. Sudah banyak hal positif dilakukan BKPRMI dan itu saya anggap sangat luar biasa,” terang Deru.
Sementara itu, Ketum DPW BKPRMI Sumsel Firdaus menambahkan pihaknya sangat bersyukur karena halal bihalal ini dihadiri langsung orang nomor satu di Sumsel.
“Halal bihalal ini serentak dilaksanakan. Selain di Palembang, juga digelar di Kabupaten Banyuasin, Kota Prabumulih, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI),” ucapnya.
Adapun tujuan diselenggarakan halal bihalal ini ialah saling bermaaf-maafan. Mengingat didalam komunitas pasti ada salah baik secara langsung maupun tak langsung.
Dia mengapresiasi Gubernur Sumsel H Herman Deru karena dinilai sangat mendukung apapun program yang dijalankan BKPRMI. Seperti membantu masjid, program menjadikan 35 desa di Sumsel sebagai kampung Qur’an, sunatan massal, grebek masjid dan sebagainya.
“Untuk menjadi kampung Qur’an, tiap kabupaten/kota maksimal mengusulkan dua desa. Ketika usulan itu masuk, baru kita nanti mulai turun untuk melakukan pembinaan kepada desa. Sebenarnya ini lebih kepada meningkatkan minat baca Al-Qur’an, memberantas buta aksara Al-Quran,” jelasnya.(ton)