Nama Warga Dicatut Jadi Anggota Poktan, Begini Tanggapan Kepala BKPP Kecamatan Paiker

Ilustrasi

Sriwijayamedia.com – Sebagian masyarakat disejumlah desa dalam Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang mengklaim tak mengetahui kalau namanya masuk sebagai anggota kelompok tani (Poktan).

Ironisnya, nama sejumlah warga tersebut dimanfaatkan  oknum ketua Poktan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Bacaan Lainnya

Bahkan, setiap pencairan bantuan, ketua Poktan hanya memberikan bantuan dari pemerintah ke anggota yang mengetahuinya saja. Padahal dalam pembentukan Poktan harus ada anggota sesuai dengan polygon atau titik koordinat wilayah. 

Diketahui, dalam beberapa pekan terakhir ini pemerintah menyalurkan pupuk, bibit padi, dan racun. Masyarakat di beberapa desa dalam Kecamatan Paiker mengeluh dan saling buka-bukaan.

Terbukti banyak anggota poktan yang dicatut namanya. Sementara bagi anggota Poktan yang mengetahui kalau dirinya masuk sebagai anggota Poktan diwajibkan menebus pupuk dengan merogoh kocek Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per sak.

Begitu pula penebusan bibit Rp10.000 hingga Rp20.000 serta penebusan racun Rp 5.000 hingga Rp10.000. 

Menyikapi hal itu, Kepala BPP Kecamatan Paiker Musofa AR menerangkan pihaknya sudah menghubungi Kades untuk mengumpulkan para ketua Poktan untuk mengkonfirmasi masalah ini.

“Prinsipnya jangan sampai memberatkan anggota karena itu merupakan bantuan. Bahkan saya pun dituding menerima uang Rp 700.000 dari salah satu Poktan. Saya tegaskan bahwa itu semua tidak benar,” terang Musofa, Sabtu (17/6/2023).

Menurut dia, dugaan rekayasa anggota Poktan tersebut disinyalir mencaplok sawah warga tanpa diketahui pemiliknya.

“Memang ada yang ngasih Rp50.000 hingga Rp100.000, itupun tidak saya minta dan uangnya pun saya gunakan untuk bantu sopir makan,” kilah Musofa.

Sementara Camat Paiker Zaili, SE., saat dikonfirmasi via WhatsApp mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan dari kades terkait masalah itu.

“Silakan dikonfirmasi dengan Kades dan Kepala BPP Kecamatan Paiker, karena secara teknis mereka yang mengetahuinya,” jelas Camat.(Yayan)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *