Palembang, Sriwijaya media – Guna meningkatkan kemampuan dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), petugas satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari 12 kabupaten/kota di Sumsel mengikuti pelatihan, berlangsung di Asrama Haji Palembang, Rabu (8/6/2022).
Pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana BPBD Provinsi Sumsel tahun 2022 ini berlangsung selama tiga hari kedepan 8-10 Juni 2022.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel H Iriansyah menegaskan pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan untuk pencegahan karhutla yang bertujuan meningkatkan kapasitas kemampuan petugas satgas.
“Pelatihan ini diikuti petugas satgas dari 12 daerah yang ada di Sumsel, meliputi OKI, OI, Muba, Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, Muaraenim, Musi Rawas (Mura), dan Musi Rawas Utara (Muratara). Mereka dilatih untuk kemampuan pengoperasian pompa karhutla,” tuturnya.
Begitu pula untuk sarana dan prasarana mencegah karhutla di kabupaten/kota, kata dia, dinilai sudah cukup. Mulai dari bantuan Gubernur Sumsel maupun dukungan dari pemerintah pusat.
Kalaupun sarana dan prasarana kurang, nanti akan dikomunikasikan ke dinas terkait seperti kehutanan, perkebunan, dan pertanian.
“Hal terpenting adalah bagaimana meningkatkan kualitas SDM. Terutama dalam mengoperasionalkan peralatan ketika akan memadamkan titik api,” terangnya.
Saat ini, lanjut dia, untuk wilayah yang paling rawan karhutla berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Musi Banyuasin (Muba), dan Banyuasin. Mengingat lahan di kabupaten diatas merupakan lahan gambut.
Dia menuturkan bahwa bentuk pencegahan ini bukan saja tanggungjawab BPBD, melainkan semua pihak, baik pemerintah, perusahaan maupun masyarakat.
“Daerah yang perlu diantisipasi hanya 4 daerah yang rawan karhutla, seperti yang disebutkan diatas. Ya, Provinsi Sumsel tetap masih di posisi siaga. Kita tetap siaga sampai Oktober 2022 mendatang,” tegasnya.(ton)