Sriwijayamedia.com – Pembongkaran dan rencana relokasi Pasar Kuto ke Jembatan Musi IV oleh pihak ketiga ditolak mentah-mentah para pedagang.
Pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Kuto berharap Pasar Kuto direnovasi saja.
“Kami tidak setuju dengan pembongkaran Pasar Kuto ini. Kami inginnya pasar ini direnovasi saja. Mengapa bukan pemerintah saja yang mengambilnya, justru ini pihak ketiga,” kata Pedagang Sayur Sri Murniati (40), Senin (15/5/2023).
Apalagi Pasar Kuto ini termasuk di wilayah kampung pemukiman warga.
Setali tiga uang, Pedagang Ikan Didi juga tidak setuju kalau Pasar Kuto dibangun hingga tiga tingkat.
Dia mengaku seluruh pedagang sepakat jika Pasar Kuto hanya diperbaiki saja, bukan dibangun gedung baru.
“Perbaiki saja, tinggal mengatur penataan los-losnya saja,” terangnya.
Sementara itu, Pedagang daging Saparudin menuturkan dirinya juga tidak sepakat jika Pasar Kuto dibangun gedung beberapa lantai.
“Disini lahan parkirnya mudah, dan pastinya langganan sudah banyak. Jika seluruh pedagang direlokasi, itu namanya mematikan perekonomian pedagang,” geramnya.
Terpisah, Ketua Pedagang Penguyuban Pasar Kuto Alex Samsudin membenarkan para pedagang Pasar Kuto menolak pembangunan pasar baru.
“Kami mempertanyakan kenapa setiap akhir jabatan Wali Kota Palembang, justru pasar ini bergejolak. Kami menolak keras karena ini pasar tradisional, bukan pasar modern. Kami protes dan akan berkirim surat ke Presiden Jokowi,” jelasnya.
Begitupun pengelolaan yang akan diambil alih pihak ketiga, semua pedagang protes. Apalagi akan menerapkan sistem kontrak.
“Kami sudah menghadap ke PD Pasar hingga wakil rakyat dan Wako. Kami harap pemerintah saja yang mengelola pasar ini, jangan pihak ketiga,” jelasnya.(ocha)