Sriwijayamedia.com- Politeknik LP3I Jakarta (PLJ) menerapkan kebijakan kurikulum berbasis capaian atau Outcome Base Education (OBE).
Ketua Program Studi Manajemen Informatika PLJ Nasril menegaskan kurikulum OBE dirancang untuk memastikan mahasiswa menguasai empat komponen utama yaitu, sikap, keterampilan umum, keterampilan khusus dan pengetahuan sesuai profil lulusan setiap proram studi.
“Penerapan kurikulum ini dilakukan berdasarkan arahan Direktur dan Wakil Direktur Akademik, serta disesuaikan dengan masukan para mitra industri yang tergabung dalam kegiatan company gathering,” kata Nasril, Jum’at (5/12/2025).
Melalui forum tersebut, kata dia, PLJ memperoleh langsung mengenai kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja.
Sehingga kurikulum dapat terus diperbaharui dan relevan dengan kebutuhan industry.
Salah satu bukti penerapan kurikulum OBE di PLJ terlihat pada program studi Manajemen Informatika.
Pada mata kuliah Rekayasa Web Programming yang terdapat di semester tiga (3), mahasiswa ditargetkan mampu menguasai proses pembuatan aplikasi web, kemudian mempublikasikannya melalui hosting sebagai bagian dari pencapaian pembelajaran.
Proyek yang dihasilkan dapat berupa aplikasi berbasis framework maupun content management system (CMS).
“Beberapa karya mahasiswa yang telah berhasil dipublikasikan antara lain : https://naufalalmaraghi.neofora.site ; https://auliyadhavawima.neofora.site ; dan http://fadliwillyandana.neofora.site,” imbuhnya.
Pengembangan kompetensi mahasiswa tidak berhenti di semester tiga. Pada semester empat (4), mahasiswa melanjutkan pembelajaran melalui mata kuliah Rekayasa Jaringan Komputer, dimana mereka dituntut memahami konsep jaringan, melakukan konfigurasi perangkat, hingga melakukan implementasi jaringan dalam skala kecil.
Kemudian pada semester lima (5), kemampuan mahasiswa diperkuat melalui mata kuliah Rekayasa Mobile Programming, yang mendorong mahasiswa mampu merancang dan membangun aplikasi berbasis mobile.
Proses pembelajaran pada mata kuliah-mata kuliah tersebut dilakukan dengan pendekatan praktik langsung (learning by doing) atau case study, penugasan berbasis proyek (project-based learning, serta bimbingan intensif dari dosen pengampu.
“Dengan pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu menghasilkan produk nyata yang digunakan dan dipresentasikan sebagai portofolio profesional,” jelasnya.
Hal yang tidak kalah penting dalam proses pendukung kelulusan mahasiswa adalah pemenuhan sertifikasi kompetensi sebagai penopang keterampilan yang dimiliki.
Khusus bagi mahasiswa program studi Manajemen Informatika, mereka diwajibkan melampirkan bukti kelulusan uji kompetensi (ujikom) sebagai bagian dari persyaratan akhir studi. Sertifikasi tersebut meliputi : Tenaga operator komputer berlisensi BNSP ; Database administrator berlisensi BNSP ; Junior web programming, Junior mobile programming atau Junior technical support berlisesni BNSP ; dan Toeic sebagai pengakuan kemampuan bahasa Inggris.
Keharusan ini memberikan nilai tambah bagi mahasiswa, karena sertifikasi kompetensi menjadi bukti objektif bahwa lulusan PLJ memiliki standar keterampilan yang diakui secara nasional dan siap bersaing di dunia kerja.(irawan)









