Kadiv Propam Polri Gagal Total Tegakkan Disiplin

Koordinator Nasional Koalisi Aktivis Muda Indonesia Novan Ermawan/sriwijayamedia.com-irawan

Sriwijayamedia.com- Koalisi Aktivis Muda Indonesia mengecam keras kegagalan Kadiv Propam Polri dalam mengawasi, menertibkan, dan membina anggota Polri setelah mencuatnya dugaan pemerasan oleh oknum Kabid Propam Polda Sumatera Utara (Sumut).

Peristiwa memalukan ini membuktikan bahwa pengawasan internal Polri berada di titik nadir dan justru menjadi sumber masalah baru bagi citra kepolisian.

Menurut Koordinator Nasional Koalisi Aktivis Muda Indonesia Novan Ermawan, Propam seharusnya menjadi institusi penjaga moral dan integritas anggota Polri.

Namun kini publik dipertontonkan bagaimana aparat pengawas internal justru diduga menjadi pelaku penyimpangan kekuasaan. Ini adalah preseden berbahaya dan mencerminkan gagalnya kepemimpinan Kadiv Propam Polri.

“Kami menilai ini adalah kegagalan fatal. Kadiv Propam harus bertanggung jawab dan segera dievaluasi. Jika dibiarkan, institusi Polri akan semakin kehilangan kepercayaan publik. Reformasi Polri hanya akan menjadi ilusi,” tegas Novan Ermawan, Rabu (26/11/2025).

Atas hal itu, pihaknya menyatakan sikap agar copot dan proses hukum secara terbuka oknum Kabid Propam Polda Sumut atas dugaan pemerasan.

Selain itu, evaluasi struktural terhadap Kadiv Propam Polri karena gagal menjalankan amanah reformasi internal ; mendukung penuh reformasi polri agar Polri lebih baik dan bersih ; mendesak Kapolri Listyo Sigit untuk segera mencopot Kadiv Propam Mabes Polri karena gagal dan mencoreng nama baik propam

Jika tuntutan ini tidak dijalankan secara serius, kami siap mengkonsolidasikan kekuatan masyarakat sipil, mahasiswa, dan organisasi pemuda untuk menggelar aksi nasional menuntut reformasi internal Polri secara besar-besaran.

“Kami beri batas waktu. Jika Polri tidak bersikap tegas dan transparan, kami akan turun ke jalan dan meminta Presiden mengevaluasi total institusi Propam dan kepemimpinannya. Publik tidak akan diam melihat aparat pengawas justru menjadi pelaku pelanggaran,” tegas Novan.

Dia melanjutkan ini bukan sekadar kasus individu, tetapi indikator kehancuran moral pengawasan internal Polri.

Jika tidak dibersihkan sekarang, maka masa depan institusi akan hancur oleh para oknum yang menyalahgunakan seragam dan kewenangan negara.(irawan)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *