Sriwijayamedia.com- Maraknya aksi demonstrasi di berbagai wilayah di Indonesia, membuat Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Arismin, S,Pd., angkat bicara.
Arismin menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusifitas dan kenyamanan daerah.
Ajakan tersebut ditegaskan sebagai bentuk wujud komitmen GP Ansor dalam mendukung terciptanya demokrasi yang sehat, tertib, dan bermartabat.
Menurut Arismin, demonstrasi adalah wujud kebebasan bagi rakyat dalam menyampaikan aspirasi dan sudah di atur dan di lindungi oleh UUD Pasal 28E dan UU No 9/1998.
Namun, ia menegaskan bahwa pelaksanaannya harus tertib, aman, damai serta berada dalam koridor hukum serta menjunjung tinggi nilai kesatuan dan persatuan.
“Kami GP Ansor mendukung penuh kebebasan berpendapat, tapi jangan sampai aksi damai malah justru terjadi kericuhan,” tegas Imin, sapaan akrabnya ini, Selasa (2/9/2025).
Di tengah kondisi dan gejolak yang melanda negeri ini, lanjut dia, tentu sebagai masyarakat harus bijak dalam mengambil sikap. Minimal meredam dan tetap menjaga kedamaian negeri, bukan malah menimbulkan gejolak baru.
“Ya minimal kita harus ikut menentramkan daerah kita, bukan malah sebaliknya mengambil kesempatan dan memanfaatkan keadaan untuk kepentingan politik dan pribadi. Apalagi menjadi provokator membenturkan antar masyarakat itu sendiri untuk menimbulkan gejolak yang baru,” imbuhnya.
Ia sangat mengutuk keras aksi pengrusakan fasilitas umum yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab.
“Demo boleh saja, namun apabila adanya pengrusakan dan kericuhan kami GP Ansor akan menjadi garda terdepan dalam menjaga kondusifias dan ketertiban di Kabupaten PALI,” ucapnya.
Dia menghimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten PALI untuk menjadi orang yang bijak dan dapat menjaga kondusifitas di daerah, seeta tidak mudah terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kita harus menjadi masyarakat yang cerdas, bijak serta mendamaikan dan menentramkan di tengah konflik yang melanda bangsa saat ini, bukan malah mengambil kesempatan dalam kesempitan, dengan menghasut dan memprovokasi untuk menebar kebencian,” jelasnya.(Edo)









