Sriwijayamedia.com- Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setda Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc., membuka secara resmi rapat optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sumsel Semester I/2025 hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan retribusi daerah dan penerimaan BLUD, di Aula Sriwijaya Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Sumsel, Selasa (19/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Asisten II Bidang E.Keu dan Pembangunan Setda Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc., menegaskan ada dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni PT Bank Sumsel dan Bangka Belitung (Babel) serta PT Jamkrida (Perseroda) Provinsi Sumsel yang telah memberikan deviden.
“Bagi BUMD yang belum memberikan deviden, akan kita sehatkan terlebih dahulu. Sayang sejumlah BUMD yang mendapat penyertaan modal dari Pemprov Sumsel masih belum memberikan kontribusinya dalam bentuk PAD,” ujarnya.
Dia mengajak semua pihak dapat mengevaluasi apa yang menjadi penyebab belum terealisasi setoran kontribusi deviden dari BUMD tersebut.
Karena sudah menjadi tugas serta kewajiban semua untuk berperan aktif dalam meningkatkan PAD.
Selain dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang disahkan, lain-lain PAD yang sah juga penting untuk dievaluasi.
Selain penerimaan dan pemanfaatan aset daerah BOT, kata dia, ada 3 hal yang harus disikapi. Pertama kompensasi diawal, kedua kompensasi ditengah, dan ketiga kompensasi di akhir.
Sementara Kepala Bapenda Provinsi Sumsel Dr H Achmad Rizwan, S.STP., MM., menambahkan memasuki semester 2/2025 terjadi perubahan target di APBD Perubahan.
“Yang sudah masuk ke kas daerah itu baru Bank SumselBabel dan PT Jamkrida (Perseroda) Sumsel. Untuk penyertaan modal ada dari PT Bukit Asam, Tbk, dan sudah di masukkan ke kas daerah,” imbuhnya.(ton)









